Putusan pada hari Senin (25/4) itu mengatakan bahwa mantan inspektur
Raul Oliveira Dias Alves secara verbal menegur wanita itu, seorang warga
negara Brazil, di dalam sebuah toko roti tahun lalu.
Dia dengan keras mengeluarkan komentar menghina tentang pakaian dan
agama Islamnya, dan menanyakan apa yang dia lakukan di Brazil. Putusan
hakim mencatat bahwa dia menunjukkan tanda-tanda mabuk.
Hakim lain akan memutuskan bagaimana Alves melakukan layanan masyarakatnya. Dia juga dilarang bepergian di akhir pekan.
Menurut sensus Brazil tahun 2000, terdapat sekitar 27, 239 Muslim
yang tinggal di negara itu, terutama terkonsentrasi di negara bagian Sao
Paulo dan Parana. Para pemimpin komunitas Muslim di Brazil
memperkirakan bahwa terdapat antara 700,000 sampai tiga juta Muslim,
dengan angka terendah mewakili mereka yang secara aktif menjalankan
agamanya, sementara perkiraan tertinggi akan mencakup juga anggota
nominal.
Terdapat komunitas Muslim yang signifikan di pinggiran industrial
kota Sao Paulo dan di pelabuhan kota Santos, serta di
komunitas-komunitas yang lebih kecil di Parana di wilayah pesisir dan di
Curitiba dan Foz do Iguazu. Komunitas itu sebagian besar beraliran
Sunni. Ada kurang lebih 60 Masjid, pusat agama Islam, dan asosiasi Islam
di Brazil.
Tren terbaru di Brazil saat ini adalah peningkatan jumlah mualaf
di kalangan warga non-Arab. Sebuah sumber Muslim memperkirakan terdapat
10,000 mualaf yang tinggal di Brazil. Negara itu tampaknya telah
menjadi sebuah pusat untuk Islam di Amerika Latin. Selama 30 tahun
terakhir, Islam semakin terlihat nyata di dalam masyarakat Brazil tidak
hanya dengan membangun Masjid, tapi juga perpustakaan, pusat seni,
sekolah, dan dengan mendanai koran.
Pertumbuhan Islam di Brazil ditunjukkan dengan fakta bahwa dua dari
tiga terjemahan bahasa Portugis dari Al-Qur'an disusun oleh penerjemah
Muslim di Sao Paulo.