Pakar LIPI Bongkar Penyebab Cilacap Diguncang Gempa Berturut

Written By Juhernaidi on Rabu, 27 April 2011 | 11:59:00 AM

Gempa dengan kekuatan 6,3 skala Richter menggoyang Cilacap, Jawa Tengah, Selasa 26 April 2011 pukul 13.39 Waktu Indonesia Barat. Meski tak menimbulkan ancaman tsunami, gempa membuat panik warga, mereka berhamburan ke luar rumah dan langsung mencari tahu, apakah ada ancaman tsunami. Gempa kemarin juga dirasakan di sejumlah wilayah: Ciamis, Tasikmalaya, dan Yogyakarta. (foto: tribunnews.com)
CILACAP - Gempa dengan kekuatan 6,3 skala Richter menggoyang Cilacap, Jawa Tengah, Selasa 26 April 2011 kemarin pukul 13.39 Waktu Indonesia Barat.

Meski tak menimbulkan ancaman tsunami, gempa membuat panik warga, mereka berhamburan ke luar rumah dan langsung mencari tahu, apakah ada ancaman tsunami. Gempa kemarin juga dirasakan di sejumlah wilayah: Ciamis, Tasikmalaya, dan Yogyakarta. Tiga pekan sebelumnya, gempa juga mengguncang Cilacap, dengan skala yang lebih besar. Senin malam, 4 April 2011, terjadi lindu dengan kekuatan 7,1 skala Richter. Gempa itu berpotensi tsunami. Kala itu, ribuan warga Cilacap yang panik mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi atau berkumpul di Masjid Agung.

Mengapa ada dua gempa dengan kekuatan relatif besar terjadi di Cilacap, dalam waktu satu bulan? Pakar Gempa dari Puslit Geoteknologi-LIPI, Danny Hilman Natawidjaja mengatakan, Cilacap memang berada dalam wilayah gempa. "Kenapa ada peningkatan seismik, (karena) sejak 2006 banyak gempa di situ. Di Yogyakarta, Pangandaran, Ciamis. Sedang penyesuaian," kata Danny.

Danny mengaku, belum diketahui berapa cadangan energi yang masih tersisa di lempeng dekat Cilacap. "Namun, dengan peningkatan seismik ini, perlu waspada juga, kesiapsiagaan terus dilakukan," tambah dia. Meski, "sampai saat ini belum ada prediksi ada gempa besar."

Untuk diketahui, potensi terjadinya bencana bisa dilihat dari sejarah. Jika pernah ada bencana besar di wilayah tersebut, ada kemungkinan itu berulang. Bagaimana dengan Cilacap? "Untuk gempa besar sampai 100 tahun yang lalu, tak ada. Namun, perlu data sejarah yang panjang untuk mengetahuinya, sampai 1.000 tahun mungkin, itu yang belum ada (data sejarah)," kata Danny.

Tak hanya warga Cilacap, kewaspadaan juga harus dimiliki penduduk di wilayah lain. Sebab," hampir seluruh Indonesia jalur rawan bencana, kecuali Kalimantan."

Soal mitigasi bencana, Danny mengimbau masyarakat paham, apa yang harus dilakukan saat gempa terjadi. Itu penting agar tidak celaka. Persiapan jangka panjang juga harus dilakukan. Misalnya konstruksi. "Perlu waspadai, jangan sampai kolaps saat gempa, kalau rusak masih wajar," ujarnya.

Meski waspada, masyarakat diminta tidak termakan isu yang beredar. "Misalnya, isu seminggu lagi ada gempa besar, itu pasti bohong. Ikuti petunjuk pemerintah dan peneliti," tuturnya.

Sementara itu, untuk mitigasi bencana tsunami, Danny mengimbau pemerintah dan pihak terkait giat memberikan sosialisasi ke masyarakat. "Potensi ada, kami pernah memetakan zona lintasan tsunami, dari Aceh sampai Nusa Tenggara Timur," katanya.

Dampak gempa di Cilacap, Jawa Tengah berkekuatan 6,3 skala Richter dirasakan pula di sejumlah daerah. Guncangan keras di antaranya dirasakan beberapa pasien di Rumah Sakit Umum Sumedang, Jawa Barat. Dalam rekaman kamera pengaman (CCTV) mereka berhamburan keluar gedung karena panik. Setelah dirasa aman, mereka kembali ke dalam.

Warga Garut, Jabar ikut merasakan guncangan keras 6,3 SR. Tak sedikit orang berhamburan keluar gedung. Kepanikan juga dialami tim paramedis dan pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit dr. Slamet.

Kepanikan juga dialami warga di Bandung, Jabar. Puluhan pegawai negeri sipil (PNS) juga berhamburan keluar gedung ketika mengetahui ada gempa. Namun guncangan tak menimbulkan korban dan kerusakan gedung.

Sedangkan di Tasikmalaya, Jabar, gempa membuat warga panik dan ketakutan. Mereka masih trauma akan gempa terdahulu. Warga berkumpul di ruang terbuka untuk mengamankan diri.

Guncangan cukup keras dirasakan warga di Sukabumi, Jabar. Mereka berhamburan keluar gedung menyelamatkan diri. Sementara sebagian warga sibuk menghubungi sanak saudara.

Simulasi Jangka Sorong