Dokumen itu menambahkan, hal itu merupakan indikasi bahwa ISI dianggap melakukan aktivitas terorisme atau pemberontakan.
"Jika dikait-kaitkan dengan organisasi-organisasi tersebut, seorang
tahanan mungkin telah memberikan dukungan terhadap al-Qaeda atau
Taliban, atau terlibat perlawanan terhadap AS atau pasukan koalisi (di
Afghanistan)," demikian isi dokumen berjudul Kelompok Kerja Gabungan Guantanamo, Indikator Matriks Ancaman Musuh tertanggal September 2007 tersebut seperti dikutip Guardian.
Matriks Indikator Ancaman tersebut dipergunakan untuk memutuskan
siapa saja di antara ratusan orang tahanan Guantanamo yang bisa
dibebaskan. Nama ISI dimasukkan di antara 36 kelompok, termasuk gerakan
Jihad Islam Mesir yang dipimpin deputi kepala al-Qaeda, Ayman
al-Zawahiri, Batalion Sabotase Martir Chechen, dinas intelijen Iran, dan
Ikhwanul Muslimin.
Meski dokumen tersebut dibuat tahun 2007, kemungkinan besar ISI belum
dihapuskan dari Matriks Indikator Ancaman saat ini, demikian disebutkan
surat kabar itu.
Terungkapnya hal tersebut akan memicu kemarahan di Pakistan dan akan
semakin merusak hubungan antara dinas intelijen AS dan Pakistan yang
sudah memburuk.
Hubungan antara Amerika dan Pakistan
sudah tegang selama bertahun-tahun. Serangkaian upaya tingkat tinggi
dilakukan dalam beberapa pekan terakhir untuk memperbaiki hubungan
setelah kontraktor CIA Raymond Davis membunuh dua orang warga Pakistan
di Lahore, Januari lalu.
Bulan November lalu, Guardian memublikasikan bukti bahwa dinas
intelijen AS mendapat laporan mengenai dukungan ISI terhadap Taliban di
Afghanistan selama bertahun-tahun. Laporan itu sering disampaikan dan
terperinci, namun tidak mendapat konfirmasi dan terkadang spekulatif.
Dalam sejumlah memo rahasia yang menguraikan latar belakang 700 orang
tahanan di Guantanamo, ada banyak rujukan, yang agaknya berdasarkan
laporan intelijen, mengenai dukungan, koordinasi, dan perlindungan
terhadap para gerilyawan yang memerangi pasukan koalisi di Afghanistan,
atau bahkan bantuan terhadap al-Qaeda.
Aparat Pakistan selama ini terus menepis tudingan bahwa mereka punya
hubungan dengan gerakan gerilya di Afghanistan atau dengan al-Qaeda.
Dokumen-dokumen tersebut menjabarkan mengenai kerja sama antara ISI
dengan dinas intelijen AS. Banyak tahanan yang ditransfer ke Guantanamo,
termasuk tokoh-tokoh senior al-Qaeda seperti Khaled Sheikh Mohammed dan
Abu Farraj al-Libbi, ditangkap dengan bantuan Pakistan atau diserahkan
kepada AS oleh dinas intelijen Pakistan.
Rincian dugaan dukungan ISI untuk gerilyawan tersebut setidaknya
memberikan wawasan penting terhadap jalan pikiran ahli strategi AS dan
para pembuat kebijakan senior yang akan mendapat pemberitahuan data
intelijen saat dikumpulkan.
Banyak dokumen yang merujuk pada dugaan aktivitas ISI pada 2002 atau
2003, jauh sebelum pergeseran kebijakan pada 2007 yang menjadikan
pemerintahan Bush semakin penting bagi keamanan Pakistan dan menjauhkan
diri dari Pervez Musharraf, yang menjabat presiden kala itu, demikian
diwartakan Guardian.