AS
dan sekretaris pertahanan Inggris mengatakan bahwa kompleks pusat
komando dan kontrol dari penguasa Libya Muammar Gaddafi adalah "sasaran
yang sah" untuk diserang oleh pesawat tempur NATO.
"Kami telah mempertimbangkan bahwa pusat komando dan kontrol menjadi
target yang sah dan kami telah melakukan itu," dikutip AFP atas
pernyataan Menteri Pertahanan AS Robert Gates yang mengatakan pada hari
Selasa kemarin (26/4).
Gates dan Menteri Pertahanan Inggris Liam Fox bertemu di Washington
hari Selasa kemarin untuk membahas cara-cara untuk meningkatkan tekanan
militer terhadap rezim Gaddafi, Departemen Pertahanan AS mengatakan.
Setelah pertemuan, Fox mengatakan bahwa pasukan oposisi telah
mendapatkan momentum dalam kampanye mereka melawan loyalis Gaddafi,
sehingga berhasil memaksa pasukan Gaddafi untuk mundur.
"Kami telah melihat beberapa kemajuan di Misratah. Dan itu sangat jelas bahwa pasukan rezim Gaddafi telah mundur," Kata Fox.
Pernyataan ini datang sehari setelah pesawat tempur NATO menargetkan
sebuah bangunan di dalam kompleks Gaddafi di ibu kota Tripoli Libya.
Beberapa ledakan juga terdengar di Tripoli pusat sebelumnya dan sinyal
televisi pemerintah Libya dilaporkan terputus setelah ledakan.
Sementara itu, Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi mengatakan
Italia akan memperluas perannya di Libya dengan mengizinkan angkatan
udara Italia untuk membom sasaran-sasaran militer yang dipilih.
Senator Lindsey Graham dari Komite Angkatan Bersenjata Senat AS telah
mendesak NATO dan pemerintahan Obama untuk membom benteng Gaddafi di
Tripoli.
Medan perang utama masih merupakan kota yang terkepung Misratah, di
mana kelompok hak asasi manusia mengatakan lebih dari 1.000 orang telah
tewas oleh pasukan Gaddafi di kota itu.