Akui Sulut Perang Kristen - Muslim, Pria AS Menanti Ganjaran

Written By Juhernaidi on Sabtu, 30 April 2011 | 9:04:00 AM

Roman Otto Conaway, seorang kakek 51 tahun mengaku bersalah atas dakwaan membuat ancaman palsu untuk meledakkan sebuah alat peledak dan mengancam seorang pejabat federal. Dalam dokumen pengadilan dinyatakan bahwa Conaway ingin memulai sebuah perang antara Kristen dan Muslim. (Foto: Alan.com)
ST. LOUIS  – Seorang pria yang ancamannya memicu sebuah kebuntuan selama tujuh jam dengan para agen federal dan kepolisian di luar rumahnya di Fairview Heights tahun lalu bertanggung jawab untuk tindakannya tersebut di Pengadilan Distrik AS di St. Louis Timur. Roman Otti Conaway, 51 tahun, mengaku bersalah untuk dakwaan membuat ancaman palsu untuk meledakkan sebuah alat peledak dan mengancam seorang pejabat federal.
Tidak disebutkan spesifik kejahatan tersebut di pengadilan terbuka, namun pembela umum Conaway, Phillip J. Kavanaugh III, mengatakan bahwa perjanjian pengakuan bersalah mencerminkan dakwaan Conaway.
Dokumen tersebut mengatakan bahwa pada 21 September 2010, Conaway menelepon sebuah Masjid daerah St.Louis dan mengatakan bahwa ia berencana untuk membakar Al-Qur'an dan membuat videonya.
Conaway mengatakan bahwa ia ingin memulai sebuah perang antara Kristen dan Muslim, membunuh Presiden Barack Obama dan pejabat pemerintah lainnya, mengakhiri perang di Afghanistan dan "memulai sebuah kehancuran," dokumen pengadilan tersebut mengatakan.
Ketika tiga agen federal tiba sekitar pukul 7 malam di rumahnya di blok 9.000 Summit Drive, pintunya ditutup. Ia muncul beberapa saat kemudian mengnekan sebuah sabuk berbahan peledak palsu dan mengklaim bahwa sebuah pemicu ledak besi akan meledakkan dua drum 55 galon penuh bahan kimia yang mudah terbakar di halaman depan dan belakang.
Kebuntuan tersebut menuntun pada sebuah evakuasi warga lingkungan tersebut.
Conaway menyerah hanya setelah pukul 2 pagi pada hari berikutnya.
Para penyelidik menemukan sebuah panggangan barbeque duduk di atas ranting-ranting dan kayu dengan sebuah kaleng bensin dan korek api.
Dalam wawancara dengan para agen, ia meminta maaf dan mengakui membuat beberapa pernyataan namun membantah mengancam Obama, dokumen pengadilan menunjukkan.
Tidak ada motif untuk tindakannya diberikan di sidang dengar pendapat para Rabu.
Bagaimanapun juga, di dalam dokumen pengadilan, jaksa federal mengklaim bahwa Conaway dibuat marah oleh pengeluaran sebuah perintah perlindungan di Pengadilan St. County Clair yang melarangnya melakukan kontak dengan cucu-cucunya.
Ia juga diberitakan percaya bahwa Obama telah mengancam Pendeta Terry Jones, dari Pusat Dove World Outreach di Florida, untuk menggagalkan rencananya membakar Al-Qur'an pada 11 September.
Postingan Facebook Conaway sebelum kebuntuan tersebut mengkritisi pemerintah, para politisi, Bill Gates dan seorang hakim lokal. Mereka juga mengatakan bahwa ia sedang berada di bawah pengobatan untuk sebuah penyakit pencernaan yang membuatnya "sangat sakit" dan bahwa ia tetap terjaga berhari-hari pada satu waktu.
Conaway melangsungkan sebuah pemeriksaan psikiatris setelah penahanannya. Pada bulan Januari, Hakim Distrik AS David R. Herndon merasa bahwa ia siap untuk berdiri di Pengadilan.
Kavanaugh mengatakan bahwa pihak Conaway akan diwakili sepenuhnya pada pendakwaannya, yang dijadwalkan untuk 5 Agustus mendatang.

Simulasi Jangka Sorong