Kini Muslim Dapat Laksanakan Sholat Di Wal-Mart!

Written By Juhernaidi on Kamis, 14 Juli 2011 | 8:09:00 AM


Kantor Dewan Hubungan Amerika-Islam (Council on American-Islamic Relations – CAIR) di kota itu mengumumkan pada hari Senin bahwa Wal-Mart setuju untuk mengakomodasi setelah CAIR mengintervensi atas nama karyawan yang diberhentikan dari pekerjaannya di bidang bongkar muat di toko Woodbury, Abdi Abdi.

CAIR mengatakan Abdi, yang telah mengabdi kepada Wal-Mart selama empat tahun, diberhentikan karena melanggar larangan pengawas yang baru untuk tidak melaksanakan sholat di jam istirahat. Sedangkan pengawas sebelumnya mengijinkan ia untuk sholat.

Abdi dipekerjakan kembali bulan lalu di Wal-Mart cabang St. Paul dan kini ia diijinkan untuk menunaikan sholat di waktu istirahat, menyusul negosiasi antara CAIR dan perwakilan Walmart lokal-nasional.

"Kami menghargai penanganan Walmart atas kasus ini dan kebersediaan mereka untuk mengakomodasi pratik relijius karyawannya," ujar Koordinator Hak-hak Sipil CAIR Minnesota , Zahra Aljabri.

Juru bicara Wal-Mart, Michelle Bradfort, mengatakan "Menghormati individu adalah salah satu nilai utama perusahaan kami, dan kami mempraktikkannya setiap hari di toko-toko serta klub kami."

"Kami memiliki banyak karyawan Muslim yang berdoa di waktu istirahat makan siang. Apa yang mereka lakukan di jam istirahat adalah keputusan pribadi mereka. Dalam kasus ini, kami lega semua pihak sepakat untuk menyelesaikannya dengan baik."

Abdi ditempatkan di Wal-Mart St. Paul karena lebih dekat dengan rumahnya, istrinya juga bekerja di sana, dan para manajernya lebih familiar dengan jadwal sholat. "Setidaknya 12 Muslim bekerja di Walmart St. Paul," ujar Aljabri.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Wal-Mart setuju untuk mengirim 10 karyawannya ke kursus keragaman yang diadakan CAIR bulan depan.

Tanggal 4 Agustus mendatang, CAIR Minnesota akan mengadakan kursus pelatihan di St. Paul yang berjudul "Interaksi Positif: Bekerja secara efektif dengan karyawan Muslim", yang akan membahas praktik-praktik relijius Muslim dan bagaimana mereka dapat diakomodasi di tempat kerja.

CAIR juga merilis selebaran pamflet berjudul "Panduan Atasan terhadap Praktik-praktik Hubungan Islami" yang dirancang untuk membantu para atasan menyediakan akomodasi relijius yang dijamin oleh konstitusi di tempat kerja.

Aljabri menyebutkan bahwa Bab VII UU Hak Sipil tahun 1964 dan UU Hak Asasi Minnesota melindungi semua hak pekerja untuk mendapatkan akomodasi di tempat kerja selama akomodasi tersebut tidak mengganggu kinerja pekerja.

Kesepakatan ini merupakan kasus terbaru yang melibatkan pekerja Minnesota dalam konflik mengenai akomodasi kebutuhan ibadah bagi pekerja Muslim.

Pada bulan April, seorang hakim federal memberikan persetujuannya agar Goldn Plump Inc. dan sebuah agen pekerja membayar $ 1.35 juta untuk menyelsaikan tuntutan hukum atas tuduhan diskriminasi agama terhadap Muslim di lokasi pemrosesan ayam di Cold Spring. Beberapa Muslim Somalia mengklaim perusahaan Goldn Plump yang berbasis di St. Cloud melanggar hak relijius mereka dengan tidak mengijinkan  mereka melaksanakan sholat di jam-jam kerja.
Bangsa Amerika telah menyaksikan berbagai keluhan diskriminasi agama dari para pekerja Muslim sejak akhir tahun 1990an. Keluhan kepada Komisi Kesetaraan Peluang Kerja telah meningkat dua kali lipat selama sepuluh tahun terakhir, dari 398 kasus di tahun 1997 menjadi 909 di tahun 2007.

Simulasi Jangka Sorong