Munculnya Trio Obama, Hitler, Lenin Mengguncang Iowa

Written By Juhernaidi on Kamis, 23 Juni 2011 | 10:55:00 AM

Papan iklan raksasa yang dipasang oleh gerakan Tea Party, menunjukkan foto Presiden AS, Barack obama yang diapit dua tokoh dunia, Adolf Hitler dan Vladimir Lenin di iowa. (Foto: AP)
IOWA – Presiden AS Barack Obama dibandingkan dengan Adolf Hitler dan Vladimir Lenin di sebuah papan iklan pinggir jalan yang dibuat oleh sebuah cabang Tea Party di Iowa.
Menurut harian Telegraph, Tea Party Iowa Utara mulai memasang papan tersebut minggu lalu di Kota Mason. Papan Iklan itu berisi foto-foto Obama, pemimpin Nazi Jerman dan pemimpin komunis Rusia dan dibubuhi pernyataan, "Para pemimpin radikal memangsa orang-orang yang takut dan naif."

Di atas foto Obama, dituliskan "Sosialisme Demokrat", di atas foto Hitler ditulis "Sosialisme Nasional", sementara di atas kepala Lenin ditulisi "Sosialisme Marxis". Kata "Perubahan" – yang merupakan slogan kampanye Obama – ditulis pada setiap foto.

Pendiri Tea Party Iowa Utara, Bob Johnson mengatakan papan iklan tersebut memperlihatkan ketidaksetujuan kelompok tersebut terhadap dukungan yang diberikan Obama terhadap sosialisme.

"Tujuan papan iklan ini adalah menarik perhatian terhadap sosialisme. Hal itu tampaknya tenggelam dengan penampilan visual," kata Johnston. "Gambar yang dipasang menutupi pesan yang akan disampaikan. Pesan yang disampaikan adalah sosialisme," katanya. Sepengetahuannya, papan iklan tersebut tidak ada rencana dicopot.

Munculnya papan iklan tersebut tak urung mendatangkan kecaman dari berbagai pihak, termasuk sebagian kalangan di gerakan itu sendiri.

Shelby Blakely, juru bicara Tea Party Patriots mengatakan papan iklan tersebut tidak pantas. Ia menambahkan, gerakan tersebut menentang perbandingan semacam itu.

"Itu hanya buang-buang uang, waktu, dan sumber daya dan tidak akan membantu tujuan kuta," kata Shelby Blakely. Bukannya membantu, pesan itu justru akan membuat masyarakat berpikir bahwa Tea Party dipenuhi orang-orang pinggiran sayap kanan, dan itu tidak benar."

Blakely juga marah dengan perbandingan Obama dan Hitler, yang telah melakukan invasi ke negara-negara tetangga Jerman dan mengakibatkan Perang Dunia II dan –menurutnya – bertanggung jawab atas tewasnya "jutaan" kaum Yahudi.

"Ketika Anda membandingkan Obama dengan Hitler, maka bagi saya hal itu merugikan orang-orang Yahudi yang selamat atau meninggal dalam Holocaust, juga bagi warga Jerman yang pernah hidup di bawah rezim Nazi," kata Blakely.

Plakat-plakat dengan pesan serupa selalu dianjurkan dalam ajang-ajang gelaran Tea Party setelah mendapatkan publisitas negatif. Gambar-gambar presiden yang dipasangi kumis Hitler merupakan pemandangan yang jamak dijumpai pada saat gerakan tersebut memprotes reformasi perawatan kesehatan Obama.

John White, koordinator negara bagian dari gerakan Tea Party Iowa mengatakan papan tanda semacam itu tidak bisa diterima. Tapi, ia mengatakan kepada Radio Iowa bahwa ia yakin segala hal yang telah dilakukan Obama "amat mirip" dengan apa yang pernah dikerjakan Hitler.

"Saya khawatir mereka terkena masalah gara-gara itu, karena pada dasarnya (papan iklan itu) berisi fitnahan," kata White. "Saya tidak tahu jika itulah pesan yang ingin kamu sampaikan. Saya lebih suka melihat papan iklan yang bertuliskan 'Ingat bulan November, Gunakan Hak Pilih Anda'."

Papan iklan itu dimiliki oleh Waitt Outdoor dari Omaha, Nebraska. Manajer umum Waitt, Kent Beatty, mengatakan bahwa perusahaan tersebut tidak punya masalah dengan pesan yang disampaikan dalam papan iklan tersebut.

"Kami percaya pada kebebasan berbicara," kata Beatty. "Tapi, hal itu bukan mewakili pandangan kami."

Gedung Putih menolak memberikan komentar terkait masalah tersebut.

Salah satu orang yang menyambut papan iklan itu adalah Dean Genth, seorang aktivis demokrat yang berasal dari Kota Mason, kota berpenduduk 30.000 jiwa yang terletak di sebelah selatan perbatasan Minnesota. Genth berpendapat bahwa papan iklan itu memperlihatkan sudut pandang dasar para pendukung Tea Party.
"Saya menyambut dan mempersilakan mereka melakukan hal-hal semacam itu, karena saya rasa hal itu justru akan berdampak baik bagi pada pendukung Demokrat di sekitar negara bagian," kata Genth.

Simulasi Jangka Sorong