Arikunto (2008: 3) Penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Tindakan tersebut berasal dari guru atau berupa arahan guru yang
dilakukan oleh peserta didik.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan model kolaborasi
yangmengutamakan kerjasama antara kepala sekolah, guru dan peneliti.
PenelitianTindakan Kelas (PTK) ini merupakan upaya untuk mengkaji apa
yang terjadi dan telah dihasilkan atau belum tuntas pada langkah upaya
sebelumnya. Hasil refleksidigunakan untuk mengambil langkah lebih lanjut
dalam upaya mencapai tujuan penelitian. Dengan kata lain refleksi
merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan terhadap
pencapaian tujuan tindakan pembelajaran.
Untuk mengukur keberhasilan penelitian tindakan kelas, digunakan
instrument penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Dalam
penelitian PTK mnimal mempunyai satu tujuan yaitu mendeskripsikan
peningkatan ...... (misalnya: peningkatan prestasi belajar Matematika
kelas X). atau sebagai simulasi misalnya Judul Penelitiannya:
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Kelas X pada Pokok Bahasan
Trigonometri dengan menggunakan Pendekatan Kontekstual Komponen
Pemodelan dan Media Pembelajaran Berbasis Internet pada SMA Muhammadiyah
1 Sekampung Udik.
Rumusan masalah yang lengkap dari adalah:
- Bagaimana perencanaan pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Trigonometri dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan Media Pembelajaran Berbasis Internet?
- Bagaimana proses pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Trigonometri dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan Media Pembelajaran Berbasis Internet?
- Bagaimana sistem evaluasi pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Trigonometri dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan Media Pembelajaran Berbasis Internet?
- Bagaimana peningkatan prestasi belajar Matematika Pokok Bahasan Trigonometri dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan Media Pembelajaran Berbasis Internet?
Dari 4 rumusan masalah tersebut maka juga ada empat tujuan penelitian, yaitu:
- Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Trigonometri dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan Media Pembelajaran Berbasis Internet.
- Mendeskripsikan proses pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Trigonometri dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan Media Pembelajaran Berbasis Internet.
- Mendeskripsikan sistem evaluasi pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Trigonometri dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan Media Pembelajaran Berbasis Internet.
- Mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar Matematika Pokok Bahasan Trigonometri dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan Media Pembelajaran Berbasis Internet.
Indikator keberhasilan penelitian ini pun memiliki empat indikator
keberhasilan dari masing-masing tujuan penelitian. Karena indikator nya
ada empat maka instrumen penelitian minimal harus ada empat. Satu
indikator keberhasilan minimal satu instrumen peneltian.
Salah satu tujuan penelitian tindakan kelas di atas adalah
mendeskripsikan sistem evaluasi, artinya disini bagaimana validitas dan
reliabilitas dari instrumen soal yang digunakan. Untuk mengetahui
validititas dan relibilitas instrument dengan cepat dn lengkap dapat
menggunakan Program Analisis Soal (Simpel PAS: www.simpelpas.wordpress.com) .
Menurut Anderson dalam Arikunto (2009: 87) menyatakan bahwa persyaratan tes yang baik ada dua, yaitu validitas dan reliabilitas. Validitas sangat penting untuk mendukung sebuah tes dikatakan baik dan reliabilitas merupakan syarat perlu bagi sebuah tes. Reliabilitas sebuah tes sangat mendukung terbentuknya validitas pada soal yang digunakan. Sebuah tes mungkin reliabel tapi tidak valid, tetapi sebuah tes yang valid biasanya reliabel.
Menurut Popham (1995: 21) menyatakan bahwa reliabilitas berhubungan dengan konsistensi
hasil pengukuran. Semakin konsisten atau ajeg hasil pengukuran yang
menggunakan instrumen tersebut, maka nilai relibilitasnya semakin baik.
Reliabilitas ini berperan pada bagaimana tes dapat mengukur dengan sama
pada semua peserta didik dan kelompok peserta didik.
Menurut Arikunto (2009: 65) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sedangkan
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Menurut Sukardi (2008: 31) validitas adalah derajat yang menunjukkan
di mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Validitas instrumen
evaluasi mempunyai beberapa makna penting di antaranya: validitas
berhubungan dengan ketepatan interpretasi hasil tes, validitas diartikan
sebagai derajat yang menunjukkan suatu kategori rendah, menengah dan
tinggi, serta prinsip tes valid dan tidak valid hanya untuk suatu tujuan
saja.
Validitas ada 2 macam, yaitu validitas logis dan validitas empiris.
Validitas logis adalah validitas diperoleh atas dasar hasil pemikiran
berfikir logis melalui proses penganalisaan secara rasional dengan tepat
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sudijono: 2008: 164). Sedangkan
menurut Arikunto (2009: 65) validitas logis sebuah instrumen menunjuk
kepada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid
berdasarkan hasil penalaran.
1. Validitas Logis.
Validitas logis terdiri dari dua macam, yaitu validitas isi (content
validity) dan Validitas Konstrak (Construct Validity). Validitas isi
dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh setelah
dilakukan penganalisaan, penelusuran atau pengujian terhadap isi yang
terkandung dalam tes hasil belajar tersebut. Sukardi (2008: 32)
validitas isi adalah derajat dimana sebuah tes evaluasi mengukur cakupan
substansi yang ingin diukur. Sedangkan Validitas konstrak adalah soal
yang dibuat dapat mengukur setiap aspek berfikir yang ada pada standar
isi atau pemetaan standar isi dengan merinci atau memasangkan setiap
butir soal dengan setiap aspek pada standar isi.
2. Validitas Empiris
Menurut Arikunto (2009: 66) validitas empiris adalah validitas yang
diperoleh berdasarkan pengalaman dengan cara diujikan. Sedangkan menurut
Sudijono (2008: 167) validitas empiris adalah ketepatan mengukur yang
didasarkan pada hasil analisis yang bersifat empirik.
Ada empat macam validitas empiris, diantaranya: validitas butir,
validitas keseluruhan, validitas, validitas ada sekarang dan validitas
prediktif.
Validitas Butir, Sebuah butir memiliki validitas tinggi jika skor
butir memiliki kesejajaran dengan skor total artinya memiliki korelasi
yang baik (Arikunto, 2009: 76). Validitas ini ditentukan dengan
membandingkan antara skor butir dengan skor total. untuk menghitung
validitas butir digunakan rumus product moment dan koefisien korelasi
biserial
Rumus Product Moment dengan Simpangan
Keterangan:
r_xy = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y. dua variabel yang dikorelasikan (x=X-X ̅ dan y=Y-Y ̅)
∑xy = Jumlah perkalian x dan y
x^2 = kuadrat dari x
y^2 = kuadrat dari y
Rumus Product Moment Angka Kasar
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi
∑X = Jumlah skor butir
∑Y = Jumlah skor total
N = Jumlah sampel
Rumus Korelasi rpbis
Keterangan:
γ_pbi = koefisien korelasi biserial
M_p = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi butir yang dicari validitasnya
M_t = rerata skor total
S_t = standar deviasi dari skor total
p = proporsi peserta didik yang menjawab benar
q = proporsi peserta didik yang menjawab salah (q=1-p)
Perhitungan validitas butir dilakukan dengan membandingkan skor butir dengan skor total menggunakan ketiga rumus di atas.
Validitas Keseluruhan, Sebuah tes dikatakan memiliki validitas
keseluruhan jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti tes
tersebut memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan
kriterium. Kriterium pembanding yang digunakan adalah sebuah skor nilai
yang dianggap valid untuk dijadikan acuan.
Validitas Ada Sekarang (Concurrent Validity), sebuah tes memiliki
validitas ada sekarang jika hasilnya sesuai dengan pengalaman. Sebuah
tes memiliki validitas empiris jika hasil tes setelah dipasangkan sesuai
dengan pengalaman (data lampau yang ada sekarang - concurrent)
(Arikunto, 2009: 68). Validitas ini hampir sama dengan validitas
keseluruhan tetapi untuk mengukur instrumen yang ada sekarang
berdasarkan data lampau sebagai kriterium. misal mengukur validitas soal
ulangan akhir semester menggunakan data ulangan harian sebagaoi
kriterium.
Validitas Prediksi Predictive Validity, sebuah tes dikatakan memiliki
validitas prediksi apabila mempunyai kemampuan memprediksi atau
meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang (Arikunto,
2009: 69)
Menentukan Reliabilitas dan Validitas dengan menggunakan Simpel PAS
Simpel PAS memiliki fasilitas layanan yang lengkap salah satunya
adalah analisis validitas butir dan validitas keseluruhan dengan
menggunakan kriterium pembanding. Perhitungan validitas dengan simpel
PAS menggunakan rumus korelasi produk moment.
Setelah itu dibandingkan dengan r tabel product moment. jika r hitung
> r tabel maka butir dikatakan valid.
Langkah yang harus dilakukan untuk mengukur validitas butir dengan simpel PAS adalah sebagai berikut:
Buka program SimpelPAS dengan cara membuka file Simpel PAS.xlsb.
Setelah itu akan tampil menu utama Simpel PAS, seperti di bawah.
Langkah selanjutnya baca: Analisis Ketuntasan Belajar dengan Program Simpel PAS di blog ini atau di http://simpelpas.wordpress.com/2011/06/05/analisis-ketuntasan-belajar-dengan-simpel-pas/ mulai dari langkah aktivasi program, persiapan data siswa, data SKKD dan input jawaban atau data penelitian.
Untuk Instrumen Penelitian berupa Tes, misalnya Tes Pilihan Ganda
maka yang diinput adalah rincian jawaban pilihan ganda dalam format
A,B,C,D atau E (juga bisa dalam format 1,2,3,4 dan 5 sebagai pengganti
A,B,C,D,atau E) seperti gambar berikut:
atau jika diinput dalam format 1,2,3,4 dan 5 seperti yang ditampilkan dalam gambar berikut:
Tetapi JIka instrumen berupa soal uraian atau skala maka yang dinput
adlah skor tiap butir soal atau tiap butir intrumen berupa poin skala.
Contoh input seperti disajikan dalam gambar berikut.
Setelah menginput data jawaban atau data instrumen maka kita tinggal
membuka hasil analisis Validitas dan Reliabilitas dengan mudah.
Hasil Analisis Reliabilitas Instrument
Analisis Reliabilitas Instrument dengan bantuan Simpel PAS menggunkan
tiga pendekatan perhitungan, yaitu: KR-20, KR-21 dan Spearman-Brown
sedangan untuk instrumen soal uraian menggunakan perhitungan rumus
alpha. Untuk melihat hasil analisis reliabilitas maka kita hanya tinggal
mengklik button Reliabilitas Instrumen pada menu utama Simpel PAS. Maka
muncul menu hasil analisis seperti berikut dan pengguna hanya tinggal
menekan Ctrl+P untuk mencetaknya di atas kertas. Berikiut ini hasil
analisis reliabilitas dengan menggunkan perhitungan KR-20
Perhitungan dengan KR-21
Berikut Contoh Hasil Analisis Soal Uraian dengan Perhitungan Rumus Alpha.
Hasil Analisis Validitas Instrumen
Hasil analisis validitas soal uraian
daftar bacaan
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), . Jakarta: Bumi Aksara
Daryanto. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.