Menyaksikan Kebesaran Allah

Written By Juhernaidi on Kamis, 16 Juni 2011 | 10:47:00 AM

Gerhana Terlama: Detik-detik jelang gerhana bulan hingga gerhana terjadi total s
Gerhana bulan total pada dini hari tadi, sekitar pukul 01.22 WIB, disambut beragam oleh masyarakat berbagai daerah. Di Bali, fenomena itu disambut dengan menggelar ritual adat dan memukul kentongan. Dalam cerita rakyat Hindu di Bali, gerhana bulan total disebut sebagai bulan kepangan. Dewi Ratih yang disimbolkan sebagai bulan, dimakan kala rahu (raksasa).


Untuk menyelamatkan bulan, warga memukul kentongan mengusir raksasa agar batal menelan bulan. Suara gaduh dihentikan setelah bulan muncul kembali normal atau gerhana bulan selesai. Namun sebelum memukul kentongan, warga Hindu menggelar sembahyang di pura keluarga masing-masing. Usai sembahyang, warga pun menunggu momen raksasa memakan bulan (gerhana bulan).


Sedangkan di Aceh, kalangan ulama setempat mengajak masyarakat melaksanakan shalat gerhana bulan pada dini hari tadi. Warga juga diimbau melaksanakan tausiah di masjid di kampung-kampung.


Selain itu, gerhana bulan total juga diperkirakan menjadi puncak bertelurnya hewan penyu. Juru Kampanye Penyu Pro Fauna Bali I Wayan Wiradnyana tadi malam ikut memantau penyu yang naik ke darat untuk bertelur.


Sementara itu, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Lapan, T Djamaluddin menjelaskan, gerhana bulan hanyalah salah satu tanda kebesaran dan kekuasaan Allah. Allah yang mengatur peredaran benda-benda langit sedemikian teraturnya, sehingga keteraturan tersebut bisa diformulasikan untuk prakiraan.


”Gerhana itu perlu diambil hikmahnya bahwa Allah SWT menunjukkan kebesaran-Nya dan kekuasaan-Nya melalui fenomena itu. Keteraturan yang luar biasa yang Allah ciptakan, memungkinkan manusia menghitung peredaran bulan untuk digunakan dalam perhitungan waktu,” jelas T Djamaluddin, kemarin.


Masyarakat Indonesia dapat menyaksikan fenomena alam itu sekitar pukul 01:22 sampai 05.30 WIB, terlama sejak tahun 2000. Gerhana ini tergolong kategori terlama dalam satu abad terakhir, yaitu selama 100 menit bulan berada dalam umbra bumi.
Lengkungan kegelapan gerhana itu, kata T Djamaluddin, menjadi bukti bahwa bumi kita juga bulat. Karena sesungguhnya pada saat terjadi gerhana bulan, bayangan bumilah yang menutupi permukaan bulan. Lengkungan pada saat gerhana tidak terlalu melengkung karena lingkaran bayangan bumi di bulan beberapa kali lebih besar dari lingkaran piringan bulan.

Simulasi Jangka Sorong