HEBRON - Sekelompok pasukan tentara Israel dan
anjing pelacak menerobos beberapa rumah di area Yatta malam Kamis lalu
dan mencuri uang tunai dan perhiasan setelah merampok keluarga penghuni
rumah tersebut.
Diantara
rumah-rumah yang ditargetkan tersebut adalah rumah Iyad Abu Qabeita,
kepala dari Klub Pemuda Yatta. Ia mengatakan bahwa tentara-tentara
tersebut memaksa istrinya dan anak-anaknya keluar rumah dan mengetuk
pintu-pintu di setiap ruangan, merusak dinding semen ketika mereka
mendobrak masuk.
Abu
Qabetia mengatakan bahwa tentara-tentara tersebut tidak memberikan
dasar kebenaran dari serangan mereka tersebut, yang berlangsung selama
lima jam. Tidak ada diantara anggota keluarga tersebut yang ditahan
tetapi diketahui bahwa kotak perhiasan Nyonya Abu Qabetia menghilang
bersamaan dengan sekitar 8.000 Shekels (kira-kira 2.000 USD) tunai.
Sembilan warga Palestina yang tidak dikenal juga dibawa dari rumah mereka di desa-desa tetangga.
Sementar
itu, di Nablus, para "perampok" tersebut juga beraksi di sekolah Ithar
di daerah utara kota Tepi Barat, Aj-Jabal Ash-Shamali pada Rabu pagi
hari, menurut kepala sekolah mereka.
Kepala
Sekolah Nadia Al-Kakhen mengatakan pada Maan bahwa staf dan siswa-siswa
sampai di sekolah pada Rabu menemukan bahwa pintu-pintu rusak dan
beberapa komputer dan uang menghilang. Ia memperkirakan bahwa 20.000
Shekel berharga sama dengan barang-barang yang dicuri dari gedung empat
lantai tersebut.
Al-Kakhken mengutuk tindakan dan memanggil semua pihak berhubungan untuk menyelidiki kejadian tersebut.
Di
Ramallah tentara-tentara Israel menginvasi desa Tepi Barat Nilin pada
Jumat, berusaha untuk menduduki atap gedung dari dua rumah dekat dinding
dan dimana para penghuni biasanya melakukan doa mingguan.
Kedua
rumah tersebut diterobos pada Jumat merupakan milik Shemon Ameerah dan
Azmi Al-Khawaja, kedua penghuni dari desa di daerah Ramallah yang
memimpin demonstrasi mingguan terhadap pembangunan penghalang pemisah
milik Israel, yang memotong sekitar setengah dari tanah pertanian desa
tersebut.
Para
penghuni berupaya untuk mencegah tentara-tentara tersebut untuk
menduduki rumah mereka, bentrok dengan mereka dan menderita karena
tembakan gas air mata dan luka-luka karena peluru berlapis karet. Empat
warga Palestina terluka dalam bentrokan tersebut.
Warga
Palestina menjadi tanda Hari Buruh, menurut Salah Al-Khawaja, yang
mengatakan bahwa "kebijakan pendudukan Israel adalah untuk menyita tanah
untuk pembangunan Tembok, pemukiman, terowongan-terowongan dan
jalan-jalan dan secara sistematis membuat warga Palestina kelaparan." Ia
bersumpah solidaritas dengan para pekerja dan menandai tanggal 1 Mei
sebagai hari buruh di Palestina.
Sebuah
rapat umum telah direncanakan oleh aktivis internasional, yang membawa
ke jalanan dekat tembok yang sedang dibangun. Menanggapi hal tersebut,
tentara-tentara menembakkan lusinan gas air mata kaleng kecil dan
peluru-peluru berlapis karet, melukai empat orang yang terjebak secara
langsung dan diperlakukan di lapangan.