Lawan Kemiskinan, Muslimah Muda AS Sabet Penghargaan

Written By Juhernaidi on Rabu, 22 Juni 2011 | 8:33:00 AM

Bisma Sheikh sangat aktif terlibat dalam banyak kegiatan sosial untuk membantu mengentaskan kemiskinan (Berita SuaraMedia)
BERRYVILLE, VIRGINIA– Bisma Y. Sheikh, seorang gadis Muslimah yang masih muda usia, mendapatkan sambutan luar biasa di kota Berryville di distrik Clarke, Virginia, dimana dia diangap sebagai seorang pejuang melawan kemiskinan, demikian dilaporkan oleh Winchester Star pada hari Senin waktu setempat.
"Gadis muda ini memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan memiliki semangat yang kuat dan keinginan untuk menghimpun semua orang," kata Karen Schultz, Ketua komite Star Leadership Awards di SMU distrik Clarke.

"Kami mengangap dia (Sheikh) sangat membangkitkan inspirasi."

Sheikh, gadis muda berusia 18 tahun yang tengah menuntut ilmu di SMU distrik Clarke, pada hari Minggu kemarin (Senin WIB), memenangkan penghargaan Star Leadership.

Penghargaan yang memperebutkan hadiah senilai $5.000 tersebut menjadi acara penghargaan tahunan yang telah diadakan di distrik Clarke sejak 50 tahun yang lalu.

Ini merupakan yang ke-56 kalinya Winchester Star mempersembahkan penghargaan Star Leadership bagi para lulusan SMU distrik Clarke, Handley dan James Wood. Mantan senator AS, Harry F. Byrd Jr. menggagas penganugerahan penghargaan Star Leadership pada tahun 1954, kala dia masih menjabat sebagai editor dan penerbit di Winchester Star.

Para pemenang adalah prang-orang yang memiliki kombinasi yang sangat baik dari kualitas perilaku, kepemimpinan, dan kesetiaan kepada tugas. Penerbit Thomas T. Byrd menyeleksi para anggota komite, masing-masing tinggal di wilayah cakupan harian tersebut di Winchester, distrik Frederick, dan distrik Clarke.

Komite tahun ini beranggotakan ketua komite, Karen Schultz dan para anggotanya Christy Dunkle, Mary Nordman, Candace L. Davenport, John David Smith, Marcia Jareguizar, dan Robert J. Frogale.

Schultz menegaskan bahwa meski seluruh nominasi yang ada juga patut dipuji, namun komitmen Sheikh untuk perdamaian dan memberikan bantuan sungguh luar biasa.

Sheikh dianggap memiliki kombinasi tabiat yang santun, mampu menjadi pemimpin, dan sangat setia terhadap tugas macam apapun yang diembannya.

Sebagai tambahan dari penghargaan kepemimpinan yang diterimanya, Sheikh juga menyabet dua buah sertifikat lainnya, yang masing-masing berhadiah $1.000.

Sheikh mendaftarkan diri sebagai sukarelawan untuk sekolah Berryville, memberikan bantuan kepada para murid taman kanak-kanak dan murid sekolah dasar.

Setelah menyelesaikan gelarnya dalam waktu empat tahun, dia berharap akan dapat melanjutkan pendidikanya ke jenjang sekolah hukum.

Dia ingin nantinya dapat bekerja dalam permasalahan di Timur Terngah dan di seluruh dunia mengenai perdamaian, penelesaian konflik, hak asasi manusia, dan hak-hak warga sipil.

Pejuang Melawan Kemiskinan

Muslimah muda tersebut sangat dikenal di komunitas masyarakat setempat sebagai pejuang melawan kemiskinan global.

"Meski saya terlahir di AS, keluarga saya berasal dari Pakistan, dan saya telah melihat kemelaratan," katanya kepada Winchester Star.

"Saya sudah pernah melihat seperti apa orang yang kelaparan, tanpa adanya uluran tangan, juga banyaknya anak-anak yatim piatu yang terlantar di jalanan."

Dia mengangap bahwa hasratnya untuk melawan kemiskinan sebagai komponen alami dari keyakinan yang dipeluknya (Islam).

"Saya melakukan apa yang saya lakukan karena saya memang menyukainya."

Sheikh tahun ini membantu dalam paket bantuan yang terdiri lebih dari 50.000 paket makanan untuk anak-anak di Haiti melalui badan pemberi bantuan Stop Hunger Now (hentikan kelaparan sekarang juga).

Pengalaman tersebut menjadi lebih berarti karena Sheikh sendiri tengah berpuasa pada hari dia membagikan bantuan makanan tersebut.

Sheikh juga membantu dalam acara penggalangan dana pada tahun 2004 lalu untuk Dana Bantuan Anak-Anak Afghanistan dan juga pada tahun 2005 untuk membantu para korban bencana gempa bumi di Pakistan.

"Setiap orang tua selalu berdoa dan berharap agar anak-anak mereka menjadi anak yang terpilih," kata Yousaf, sang ayah, ketika dimintai pendapat mengenai penghargaan tersebut.
"Maka, sebagai orang tua kami merasa bangga."

Simulasi Jangka Sorong