Satu hari setelah 14 pemrotes dibunuh di seluruh Yaman, Forum
Gabungan, sebuah koalisi dari partai-partai oposisi, mengecam "sebuah
pembantaian liar yang dilakukan oleh otoritas dan milisi dari keluarga
penguasa terhadap demonstran damai."
Kedutaan AS di Sanaa mengatakan peningkatan kekerasan di malam
penyerahan kekuasaan sangat mengganggu dan mendesak semua pihak untuk
menahan diri.
Pada saat yang sama, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan
bahwa dia cemas akan kekerasan yang mematikan, mengulangi seruan pada
otoritas untuk melindungi warga sipil dan menerima upaya ke arah
transisi damai, ujar juru bicaranya.
Ban meminta semua pihak terkait di Yaman untuk menahan diri dan berhenti dari aksi provokatif.
Dia menekankan bahwa dialog politik inklusif yang luas dan pemahaman
mutual sangat penting untuk mengatasi krisis dan memelihara kesatuan dan
integritas negara.
Sanaa adalah lokasi terjadinya kekerasan mematikan pada hari Rabu
saat pasukan melepaskan tembakan untuk membubarkan protes, menewaskan 13
orang dan melukai lebih dari 130 lainnya. Seorang lagi terbunuh di
Yaman selatan.
Beberapa pemrotes mengatakan mereka diserang dengan belati, yang
secara tradisional digunakan di Yaman, sementara pejabat rezim
mengatakan "puluhan pendukung pemerintah" juga terluka.
"Pembantaian ini menunjukkan bahwa rezim bertekad untuk melanjutkan
pertumpahan darah dan menggagalkan kesepakatan yang diinisiasi oleh
Dewan Kerjasama Teluk (GCC), ujar Forum.
Forum memperingatkan bahwa akan sulit bagi mereka untuk melanjutkan rencana penandatanganan kesepakatan transisi di Riyadh dalam beberapa hari ke depan jika tindakan keras itu tidak diakhiri.
Amnesty menyerukan untuk penyelidikan independen mendesak ke dalam
pembunuhan hari Rabu saat para pemrotes berbaris melewati stadion.
"Orang-orang, yang diyakini sebagai anggota pasukan keamanan atau
pendukung pemerintah militan, dilaporkan ditembaki dari atap dan dari
dalam stadion," bunyi seruan itu.
Pasukan keamanan tidak mengambil tindakan saat serangan dilakukan.
Kegagalan mereka untuk bertindak mengisyaratkan bahwa pasukan keamanan
terlibat atau, setidaknya, dibebaskan dalam serangan itu.
Amnesty mengatakan rencana yang diusulkan oleh negara-negara tetangga
Yaman itu tampaknya memberikan selimut kekebalan pada Saleh dan
rezimnya.
"Presiden Saleh tidak boleh dibiarkan terhindar dari
pertanggungjawaban untuk kejahatan HAM yang dilakukan di bawah
kekuasaannya," ujarnya( www.juhernaidy.blogspot.com )