Staf IT Dukung Sentimen "Gedung Putih Tertinggal 30 Tahun"

Written By Juhernaidi on Kamis, 21 April 2011 | 7:30:00 AM

Presiden AS, Barack Obama menggunakan telepon yang nampak tua di ruang utamanya. Obama mengatakan bahwa teknologi di pusat pemerintahan itu telah jauh tertinggal. (Foto: Zimbio)
WASHINGTON  – Staf teknologi informasi Presiden Barack Obama membenarkan keluhan sang presiden yang menyebut teknologi Gedung Putih seperti "tertinggal 30 tahun." "Teknologi informasi pemerintah memang mengerikan. Itulah mengapa kami memprioritaskan menghilangkan pengeluaran IT yang boros yang hasilnya tidak maksimal," kata Vivek Kundra, kepala bidang informasi pemerintah AS.
"Obama memang secara tepat megemukakan betapa beratnya masalah yang dihadapi," kata Kundra kepada Politico, sebuah surat kabar di Washington yang berfokus pada politik kongresional dan kepresidenan.
Saat ini, pemerintah AS membelanjakan sekitar $80 miliar per tahun dalam bidang sistem teknologi, meningkat dari $46 miliar yang dianggarkan pada 2001.
Kundra mengatakan, pemerintah membuang-buang dana miliaran dolar untuk berbagai sistem teknologi yang tidak efektif. Kundra mengaku menemukan dana $3 miliar di penyimpanan dengan menggunakan IT Dashboard, sebuah perangkat yang diperkenalkannya pada 2009 yang mampu melacak berapa banyak pengeluaran pemerintah dalam investasi teknologi.
Kundra mengatakan, perkembangan lainnya telah dilakukan. "Ketika pemerintahan Obama masuk Gedung Putih, meja-meja kerja kami dipenuhi kotak-kotak besar, bukannya komputer jinjing dan docking station yang kami miliki sekarang.
Kundra mendorong perusahaan-perusahaan yang berfokus pada pelanggan seperti Google, Microsoft, dan Amazon, agar turun tangan di pemerintahan.
Mereka kini menjual layanan cloud computing, menyimpan informasi berbagai lembaga di server milik perusahaan besar, jadi masing-masing lembaga pemerintahan tidak perlu mengoperasikan perlengkapan milik masing-masing.
Menurut Kundra, mengonsolidasikan pusat data semacam itu akan menghemat uang dan membantu pemerintah menjalankan tugas dengan lebih efisien.
Pemerintah AS akan segera mengupayakan layanan cloud computing senilai $2,5 miliar untuk berbagai lembaga pemerintahan di pusat maupun di negara bagian. Salah satu prioritas utama Kundra adalah mengubah sistem e-mail pemerintah.
Tiap-tiap lembaga pemerintahan nantinya tidak perlu punya pengaturan e-mail sendiri. Kundra sedang mengerjakan jaringan e-mail luas untuk pemerintah berdasarkan sistem tersebut.
Pemerintah diperkirakan bisa menghemat $42 juta dengan memindahkan sistem e-mail ke dalam cloud, dan langkah tersebut akan menghapuskan 800 pusat data dalam lima tahun ke depan.
Enam bulan lalu, Kundra mengungkapkan rencana untuk membantu mengendalikan pengeluaran di bidang IT yang tidak terkendali. Kundra juga mendesak pemerintah memublikasikan ribuan dokumen yang ada pada Data.gov agar masyarakat bisa menggunakan informasi yang ada, misalnya mengenai ulasan pasien soal rumah sakit atau penarikan produk dari pasaran.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyampaikan kekecewaannya terkait kurangnya teknologi baru di Gedung Putih. Sang presiden bahkan mengklaim bahwa berbagai peranti elektronik yang menjadi fasilitas untuknya "30 tahun ketinggalan zaman".
"Kami tidak bisa membuat telepon berfungsi," kata Obama kepada para donatur dalam sebuah ajang penggalangan dana di kota asalnya di Chicago sebagaimana dikutipTelegraph.
Sembari menunjukkan rasa jengkelnya, Obama berkata, "Ayolah, saya ini presiden Amerika Serikat! Di mana tombol canggih dan benda-benda serta layar besar yang muncul (setelah ditekan)? Itu tidak terjadi. Saya selalu mengira saya akan dapat telepon dan peranti yang canggih dan keren."

Simulasi Jangka Sorong