
Aksi demo dimulai pada tengah hari dari masjid Al-Noor di wilayah
utara Kairo Abassia, dan setelah mencapai Departemen Pertahanan,
pengunjuk rasa melakukan aksi demonya di taman.
Para pengunjuk rasa membawa berbagai spanduk yang menyerang Gereja Koptik dan menyerukan pembebasan Shehata.
Di antara pesan pada spanduk adalah: "Saya ingin saudari seiman saya
Kamilia Shehata" "Berapa lama Gereja Mesir akan tetap menjadi negara
dalam negara?" Dan "Di mana Kamilia Shehata? "
"Ada banyak bukti bahwa Kamilia masuk Islam, dan kami hanya perlu
dirinya untuk berbicara kepada masyarakat," kata Muhammad Karam, seorang
mahasiswa hukum di Ain Syams University. "Saya percaya bahwa Gereja
menculiknya, dan kami inginkan militer untuk merespon tuntutan kami agar
membebaskannya. "
Kelompok yang baru didirikan "Koalisi untuk Mendukung Muslim
Baru/mualaf" adalah kelompok utama di balik aksi demonstrasi. Koalisi
ini didirikan bulan lalu demi membantu Koptik Mesir yang telah masuk
Islam.
Koalisi bukan hanya berasal dari kelompok Salafi, tetapi juga berisi
tokoh-tokoh Islam berpengaruh, seperti Syaikh Hafez Salama, pemimpin
komite perlawanan rakyat terhadap pasukan kolonial Inggris pada tahun
1956, kata Karam.
Perwakilan pengunjuk rasa Salafi bertemu dengan Perdana Menteri Esaam
Sharaf untuk meminta dia untuk melakukan intervensi dalam pembebasan
Shehata.
Selain itu, puluhan Salafi juga berdem pada hari Selasa ke Dewan
Negara, menuntut pembebasan Shehata. Mereka menuduh gereja melakukan
penculikan terhadap Shehata setelah ia masuk Islam.
Shehata merupakan fokus utama aktivisme Salafi pada tahun 2010,
dengan beberapa aksi demo dilakukan di Alexandria menyerukan
pembebasannya dan menyerang pemimpin Koptik Paus Shenouda III.
Kamilia Shehata lahir pada tahun 1985 dan merupakan seorang guru
sekolah yang menikah dengan seorang pendeta Koptik. Keluarganya
mengatakan bahwa dia diculik oleh kelompok Muslim, sehingga informasi
ini memicu serangkaian protes Koptik di Mesir, menuduh Muslim melakukan
penculikan dan memaksanya untuk masuk Islam.
Sementara itu, Shehata akhirnya kemudian ditemukan di rumah temannya.
Dan terungkap bahwa ia secara suka rela meninggalkan rumah setelah
konflik dengan suaminya. Namun Gereja Koptik membantah bahwa Shehata
telah masuk Islam.
Namun, pengumuman gereja gagal mengakhiri aksi protes yang
dipentaskan di sejumlah masjid, yang menyerukan pembebasan Shehata dan
menyatakan gereja telah memaksa Shehata untuk kembali murtad menjadi
Koptik.
Sejak itu dia tidak pernah muncul lagi di depan publik, dan anggota
kelompok Salafi mengatakan bahwa dia berada dalam tahanan Gereja.