Pemimpin
Hamas Mahmud Zahar mengatakan hari Kamis kemarin (28/4) bahwa
kesepakatan rekonsiliasi Palestina yang ditandatangani di Kairo hari
sebelumnya datang sebagai kejutan besar bagi intelijen Israel, yang ia
sebut sebagai "tidak berguna."
"Intelijen Anda adalah tidak berguna", Zahar mengatakan kepada televisi Israel Channel 10, seperti dilaporkan surat kabar The Jerusalem Post.
"Kami berada di Kairo bulan lalu dan kemudian saya kembali ke Gaza
kemudian menuju Damaskus dan dari sana kami pergi kembali ke Kairo."
Presiden Mahmud Abbas, hanya mendengar setelah selesai rekonsiliasi yang berlangsung di Mesir, kata Zahar.
"Di Kairo, kami bertemu dengan menteri luar negeri Mesir dan personel
intelijen dan bahkan dengan orang-orang di dewan militer Mesir,"
katanya menambahkan. "Kami membahas semua masalah ini dan cara terbaik
untuk melaksanakannya.