
Aplikasinya untuk sebuah perubahan penggunaan sebuah tempat peribadatan ditolak oleh komite dewan perencanaan kota.
Komite tersebut mendengar bahwa bangunan tersebut terakhir kali
digunakan sebagai sebuah balai dansa pada tahun 2002 dan telah kosong
sejak saat itu.
Azam mengatakan kepada para konselor bahwa publisitas menyebutkan
bahwa ia ingin mengubah tempat tersebut menjadi sebuah Masjid yang telah
menuntun pada sebuah badai protes.
Protes tersebut termasuk 17 surat keberatan, termasuk dari konselor
Selly Oak Alistair Dow, dan sebuah petisi dengan 150 tandatangan, ia
mengatakan.
Azam mengatakan: "Setiap orang berpikir bahwa tempat tersebut akan
menajdi sebuah Masjid dan hal tersebut menuntun pada sebuah petisi."
Ia tidak mengatakan apakah laporan-laporan tersebut akurat atau palsu
namun, mengatakan bahwa aplikasinya akan mengubah bangunan tersebut
kembali pada kegunaan aslinya, yang dulunya adalah sebuah tempat
peribadatan.
Dan ia mengatakan kepada komite tersebut bahwa balai tersebut telah
dijual, satu-satunya orang yang telah menunjukkan sebuah ketertarikan
adalah komunitas Muslim.
Para anggota komite perencanaan menolak skema tersebut,
mengatasnamakan permasalahan lalu lintas dan parkir, mengatakan bahwa
sebagian besar dari para jamaah akan datang dari pinggiran kota lain
karena daerah tersebut "didominasi dengan warga Eropa."
Penolakan yang serupa oleh komite perencanaan pernah terjadi sebelumnya tahun lalu pada usulan sebuah Masjid di Loncoln.
Dewan Kota Lincoln menolak proposal oleh Asosiasi Islam Lincoln untuk sebuah bangunan baru dua lantai di Boultham Park Road.
Rencana tersebut adalah untuk tempat bekas gereja Matthew's, yang dulunya hancur karena kebakaran pada tahun 2008.
Dalam sebuah laporan inspektur perencanaan pemerintah mengatakan bahwa Masjid tersebut akan menyebabkan masalah lalu lintas.
Inspektur tersebut benar-benar mengatakan bahwa ia memiliki "banyak
simpati dengan masalah dan aspirasi atas Asosiasi Islam" namun tempat
tersebut tidak sesuai.
Asosiasi tersebut sebelumnya beribadah di fasilitas sementara di
Carholme Road namun telah mencari sebuah lokasi permanen selama lima
tahun.
Asosiasi tersebut pada awalnya talah merencanakan untuk mengubah Gereja St. Matthew sebelum tempat tersebut terbakar.
Masjid yang diusulkan tersebut akan memuat 500 jamaah.