Kampus-Kampus di Inggris Dituding Jadi Sarang Ekstrimis Islam

Written By Juhernaidi on Jumat, 29 April 2011 | 5:22:00 PM

Komisi Keamanan Dalam Negeri Parlemen Inggris menuding universitas-universitas di negeri itu gagal mengatasi makin berkembangnya radikalisasi dan ektrimisme Islam di kampus-kampus.
Menurut laporan tersebut, pihak kampus sebenarnya sudah lama menyadari adanya persoalan ini, tapi enggan untuk mengantisipasinya karena mereka takut kekurangan mahasiswa, khususnya mahasiswa asing yang sumber pendapatan yang besar bagi universitas bersangkutan.
Akibatnya, kampus menjadi tempat aman bagi para mahasiswa Muslim yang memiliki pandangan esktrim dan radikal, dan tidak ada tanda-tanda jumlah mahasiswa seperti ini akan berkurang. Untuk itu, Komisi Keamanan Dalam Negeri Parlemen meminta pihak universitas menjadikan persoalan ini sebagai persoalan "sangat mendesak" untuk segera diatasi dengan serius.
Menanggapi laporan itu, pakar terorisme Profesor Anthony Glees mengatakan bahwa kondisi ini menunjukkan bahwa pihak universitas gagal menjalin kerjasama dengan pemerintah, sehingga upaya mengatasi ancaman radikalisasi dan ekstrimisme Islam di kampus-kampus menjadi lebih sulit.
Ia menyebut institusi-institusi pendidikan itu sebagai institusi yang "haus uang", yang lebih khawatir dengan isi peti uang mereka daripada keamanan negara. Glees mengatakan, pihak universitas harus memberikan akses bagi polisi antiteror di kampus-kampus serta melarang komunitas Islamis yang ekstrim.
"Kita berurusan dengan orang-orang yang membenci negara ini dan cara negara ini memerintah. Para pembayar pajak akan muak jika tahu bahwa universitas-universitas yang didanai dari pajak rakyat memberikan ruang bagi orang-orang yang berencana melakukan tindakan yang mengakibatkan sebagian dari kini jadi korban ledakan," kata Glees penuh prasangka.
Menurutnya, yang menjadi akar persoalan adalah pihak universitas yang menolak bekerjasama, karena institusi pendidikan sekarang sudah menjadi perusahaan yang menghasilkan uang.
Komite Keamanan Dalam Negeri Parlemen dibentuk setelah kasus Umar Farouk Abdulmutallab, seorang mahasiswa yang menjadi tersangka upaya peledakan pesawat komersial Northwest Airline yang sedang dalam perjalanan dari Amsterdam ke Detroit, AS pada tanggal 25 Desember 2009.
Umar Farouk, mahasiswa asal Nigeria yang pernah kuliah di University College London antara tahun 2005 sampai 2008, pernah menjadi Presiden Islamic Society pada tahun 2006-2007. Tak seorang pun menyangka ia akan melakukan aksi nekat itu.

Simulasi Jangka Sorong