RAFAH – Pembukaan persimpangan
akan berpotensi konflik dengan Israel yang sejak tahun 2007 memblokade
Jalur Gaza dan menghancurkan kehidupan penduduk Palestina di sana.
Mesir berencana akan membuka gerbang Rafah-perbatasan antara Mesir
dan Gaza-mulai pekan ini, pemerintah Kairo telah mengumumkannya pada
Rabu (25/5/2011). Pembukaan gerbang ini secara signifikan dapat
mengurangi blokade empat tahun di wilayah yang dikuasai Hamas, tetapi
dapat memicu konflik dengan Israel.
Agen berita resmi Timur Tengah mengatakan bahwa perbatasan Rafah akan
dibuka secara permanen mulai Sabtu (28/5) pukul 9.00-21.00 setiap
harinya kecuali hari Jumat dan hari libur.
Ini memberikan penduduk Gaza kebebasan untuk masuk dan keluar dari
wilayah mereka untuk pertama kalinya sejak tahun 2007 ketika Israel dan
Mesir menutup gerbang perbatasan.
MENA mengatakan keputusan untuk membuka perbatasan Rafah
merupakan bagian dari upaya untuk mengakhiri status pembagian Palestina
dan mencapai rekonsiliasi nasional.
Menteri Luar Negeri Mesir, Nabil Elaraby mengatakan kepada Al Jazeera
pada bulan lalu bahwa penutupan perbatasan Rafah akan segera berakhir,
menyebut keputusan untuk menutupnya merupakan masalah menjijikkan.
Selama masa blokade, penduduk Gaza membangun terowongan yang
menghubungkan mereka ke Mesir, menyelundupkan berbagai macam kebutuhan
harian yang mereka dapatkan dari Mesir melalui terowongan tersebut.
Namun Israel menuduh penduduk Gaza menggunakan terowongan untuk
menyelundupkan senjata, dengan dalih ini, mereka secara intensif
membombardir terowongan yang berada di sepanjang perbatasan Rafah.
Dengan dibukanya gerbang Rafah, diharapkan dapat mengurangi
penderitaan yang dialami penduduk Gaza selama ini akibat blokade
otoritas Zionis.