"Gugusan Pihak Sakit Hati Incar Hancurnya PKS"

Written By Juhernaidi on Jumat, 18 Maret 2011 | 10:19:00 AM

Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq menanggapi tudingan pendiri PK, Yusuf Supendi yang mengadukan Presiden dan Sekjen PKS ke Badan Kehormatan DPR. Yusuf Supendi menyebut bahwa mayoritas dana PKS dari Timur Tengah. (foto: Vivanews.com)
Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq menanggapi tudingan pendiri PK, Yusuf Supendi yang mengadukan Presiden dan Sekjen PKS ke Badan Kehormatan DPR. Yusuf Supendi menyebut bahwa mayoritas dana PKS dari Timur Tengah. (foto: Vivanews.com)
JAKARTA  - DPP Partai Keadilan Sejahtera menganggap tuduhan yang dialamatkan kepada Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, dan Sekjen PKS, Anis Matta, tidak berdasar, tanpa bukti, sekedar fitnah sehingga tidak perlu dirisaukan. Laporan itu sudah diterima Badan Kehormatan DPR.

Tudingan pendiri Partai Keadilan (PK) bahwa dana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari Timur Tengah membuat internal PKS gerah. DPP PKS mempertanyakan bukti statemen yang mengungkap dana PKS dari negara teluk tersebut. Yang melaporkan kasus ini adalah Yusuf Supendi. Yusuf adalah satu dari 50 pendiri partai itu. Isi laporannya adalah bahwa Lutfi Hassan Ishaag telah berdusta, Anis Matta menilep uang dan partai itu menerima uang dari Timur Tengah.

"Kami belum tahu apakah Pak Yusuf punya bukti atau tidak," ujar Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, Jumat (18/3/2011).

Hal ini disampaikan Luthfi menanggapi tudingan pendiri PK, Yusuf Supendi yang mengadukan Presiden dan Sekjen PKS ke Badan Kehormatan DPR. Yusuf Supendi menyebut bahwa mayoritas dana PKS dari Timur Tengah.

Karenanya, DPP PKS sedang memikirkan jalan untuk membuktikan tudingan-tudingan tersebut. Namun, sulit mengajak Yusuf berbicara mengingat kader nyentrik PKS ini sudah dipecat setahun yang lalu karena pelanggaran berat.

"Pak Yusuf itu sudah bukan anggota, sudah kita pecat 1 tahun lalu. Mungkin beliau kalau dipanggil nggak akan datang. Karenanya kita sedang bahas mekanismenya," tutur Luthfi.

Sementara ini, DPP PKS sedang mengkaji cara terbaik untuk mengklarifikasi tudingan tersebut. PKS tak mau dibilang asbun alias asal bunyi.

"Kita baru tahu dari media, masa kita harus jawab hari ini. Biarkan kita berpikir dulu, nanti PKS dibilang asbun, kan, nggak baik. Lebih baik kita tunggu dulu, kita pelajari dulu," kata dia.
Menurut Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah, tuduhan-tuduhan tersebut dirancang oleh sekelompok orang-orang yang pernah berada di dalam PKS yang keluar dan tidak suka dengan kemajuan PKS saat ini.

"Tidak ada yang kami khawatirkan, ini kan hanya cara sekelompok orang yang tidak suka dengan kemajuan PKS. Segala cara dihalalkan," Ungkap Fahri Hamzah.

PKS, kata dia, sejauh ini belum bertindak guna merespon pengaduan Yusuf Supendi itu. Ia yakin tuduhan-tuduhan tersebut tidak didukung dengan data-data yang akurat.

"Mereka datang cuma bawa tumpukan laporan tidak ada data yang valid, saya rasa Badan Kehormatan juga banyak laporan lain pasti dipilah-pilah," kata Anggota DPR Komisi III ini.

Wakil Sekjen PKS ini menganggap ada barisan sakit hati yang berusaha merusak PKS. Fahri menjelaskan mereka terbagi atas tiga kategori. Pertama, yang sakit hati karena PKS diterima publik karena moderasinya. Kedua, sakit hati karena dipecat atas kasus korupsi dana partai. Ketiga, dipecat karena persoalan moral lainnya.

Setahun sebelumnya PKS telah memecat Yusuf dari keanggotaan partai karena pelanggaran disiplin organisasi. Yusuf dikeluarkan melalui mekanisme yang sudah ditetapkan dalam AD/ART yaitu BPDO (Badan Penegak Disiplin Organisasi) atau dulu disebut Dewan Syariah Partai.

"Mereka profesional. Ada auditor, investigator, lawyer dan ahli syariah. Proses pemecatan keanggotaannya pun dengan pertimbangan yang detail dan akurat," terangnya.

Simulasi Jangka Sorong