Laporan mengatakan Israel telah mengirimkan senjata ke rezim Mesir untuk mengekang unjuk rasa besar-besaran menentang 30 tahun kekuasaan Presiden Hosni Mubarak.
Jaringan Internasional untuk Hak dan Pembangunan mengatakan bahwa
tiga pesawat Israel mendarat di Bandar Udara Internasional Kairo Mina
pada hari Sabtu lalu, membawa peralatan untuk digunakan dalam
penyebaran pasukanyang digunakan untuk menekan demosntran, seorang
koresponden Press TV melaporkan.
Menurut laporan itu, pasukan keamanan Mesir menerima kargo pada tiga
pesawat Israel, yang diduga kemungkinan besar akan digunakan untuk
membubarkan massa demonstran.
Rakyat Mesir telah turun ke jalan-jalan di seluruh negeri selama delapan hari berjalan, menuntut Mubarak untuk turun.
Pemberontakan rakyat telah mendorong Mubarak untuk menunjuk wakil
presiden untuk pertama kali nya dan perdana menteri baru dalam sebuah
upaya putus asa untuk mempertahankan kekuasaannya.
Sementara itu, Israel telah memungkinkan Mesir untuk menyebarkan
pasukannya ke Semenanjung Sinai meski adanya perjanjian bilateral, di
mana Mesir hanya diperbolehkan menyebarkan pasukan polisi di wilayah
tersebut.
Tel Aviv mengatakan langkah itu untuk membantu Kairo mencegah sebuah
revolusi di Mesir, di mana rakyat Mesir telah memprotes rezim Mubarak
selama delapan hari berturut-turut meskipun peringatan dan pencegahan
serta adanya penyebaran tentara.
Sebuah laporan oleh PBB mengatakan setidaknya 300 orang sejauh ini telah tewas dan ribuan lainnya luka-luka selama unjuk rasa.