Setelah pengusiran Ketua Bidang Nahi Munkar Munarman dari Yordania
saat mengikuti Global march to Jerussalem. Satu lagi peserta Global
March to Jerussalem Mujtahid, aktifis Voice of Palestine asal Indonesi
ditolak masuk oleh intelijen Yordania. Menurut Munarman sendiri,
tindakan tersebut indikasi kuat intelijen indonesia telah direkrut oleh
zionis.
“Jelas sudah, agen intelijen Indonesia yang memberi informasi ke
intelijen Yordan adalah agen Zionis Israel.” Kata Munarman kepada arrahmah.com , Jakarta, Sabtu (31/3).
Pasalnya, Mujtahid menurut Munarman adalah aktifis yang biasa
terlibat aktif dalam forum-forum anti zionisme International. Sehingga,
tindakan intelijen dua negara ini menunjukkan sikap paranoid.
“Agen intelijen Indonesia dan agen Yordania yang menghalangi
Mujtahida dan Munarman, jelas ketakutan pada aktifis anti Zionis”
ujarnya.
Lanjutnya, ini menjadi suatu bukti adanya jaringan Intelijen yang
bekerja untuk mendukung Zionis Israel dan sudah menyebar di Institusi
intelijen negara baik Indonesia ataupun Yordania di lembaga Intelijen
Indonesia.
Sehingga negara perlu mengambil sikap terhadap fenomena ini.
“Oleh karena itu, pemerintah harus membersihkan infiltrasi intelijen
Zionis Israel didalam lembaga intelijen Indonesia. Karena, Zionis Israel
adalah entitas politikhingga hari ini terus melakukan kejahatan
kemanusiaan, agresi, penjajahan, rasisi dan rezim apartheid yang sangat
bertentangan dengan pembukaan konstitusi Indonesia.”pungkas Munarman.
Seperti diketahui, Global March to Jerussalem asal Indonesia
dikoordinatori oleh dua lembaga pertama Global March to Jerussalem-ASPAC
yang berangkat long march dari Yordania menuju Al Quds dan Global March
To Jerussalem Indonesia yang berangkat dari Teheran Iran.