MOSKWA - Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) dan
Badan Antariksa dan Aeronautika Amerika (NASA) sepakat bekerja sama
dalam pengembangan mesin bertenaga nuklir untuk pesawat ruang angkasa,
menurut laporan beberapa media.
Kepala Roscosmos, Anatoly Perminov, seperti diberitakan Xinhua di
pusat antariksa Kazakh Baikonur, mengatakan, Rusia telah melakukan
inisiasi untuk membangun mesin bertenaga nuklir bersama dengan NASA
hingga 2019 dan menggunakan mesin tersebut untuk penerbangan ke Planet
Mars.
Mesin tersebut akan membuat penerbangan ke Mars ditempuh dengan waktu
20 kali lebih cepat, kata Perminov, seraya menambahkan bahwa
pertemuannya dengan Kepala NASA, Charles Bolden, dijadwalkan pada 15
April mendatang.
Sementara itu, Perminov membenarkan peluncuran sebuah pesawat tanpa
awak untuk mendarat di salah satu satelit planet Mars yang dijadwalkan
pada Oktober tahun ini.
Pesawat ruang angkasa Phobos-Grunt akan dikirimkan ke permukaan
Phobos, dengan membawa satelit mikro buatan China, YH-1, yang akan
menjadi penjelajahan pertama negara itu ke Planet Mars.
Perminov juga mengatakan, Rusia mungkin akan memulai kembali program
pariwisata luar angkasa mereka dalam dua tahun, dengan harga tiket yang
ditetapkan berada di kisaran 50 juta dollar AS.
Ia menambahkan, Rusia berencana meningkatkan pesawat ruang angkasa
Soyuz mereka yang akan diluncurkan mulai tahun 2013 serta
mengikutsertakan kosmonot Ukraina dan Kazakhstan sebagai awaknya.
Perminov juga mengungkapkan, rencana Rusia membangun tempat
peluncuran tambahan di pusat ruang angkasa Baikonur di Kazakhstan pada
akhir 2011.
Sedangkan selasa lalu, pesawat ruang angkasa Rusia, Soyuz TMA-21,
yang membawa tiga astronot akan diluncurkan dari pusat ruang angkasa
Baikonur.