PERNYATAAN PERS FUI
“Lima Tuntutan Umat dalam Aksi Indonesia Tanpa Maksiat”
“Lima Tuntutan Umat dalam Aksi Indonesia Tanpa Maksiat”
Hari-hari ini Indonesia
semakin menangis. Rakyat yang sudah sedemikian susah, bahkan untuk
sekedar mencari sesuap nasi, kini diteror dengan rencana kebijakan
kenaikan harga BBM yang pasti akan memicu kenaikan harga barang dan jasa
yang tentunya sangat memukul perasaan rakyat. Namun tampaknya
pemerintah yang sudah tak punya hati akan tetap memaksakan kebijakan
yang sangat zalim itu.
Mencermati keadaan NKRI yang cenderung
semakin tidak stabil dan keadaan semakin kacau akibat tatanan ekonomi
yang semakin kapitalistik liberalistik di mana seluruh sektor kekayaan
rakyat dikuasai oleh antek-antek dan modal asing serta sistem politik
yang semakin berbiaya tinggi akibat sistem pilihan langsung demokratis
liberal. Penerapan sistem ekonomi dan politik liberal yang sangat
berpihak kepada asing dan mengeksploitasi rakyat yang mayoritas muslim
ini menyebabkan korupsi merajalela, pengangguran semakin banyak, daya
beli masyarakat semakin turun, birokrasi semakin mencekik masyarakat,
rakyat semakin sengsara, moral ambruk, dan hedonisme merajalela,
pornografi dan pornoaksi merebak, dan kemaksiatan meluas terjadi
dimana-mana.
Maksiat hakikatnya adalah memilih pilihan
selain apa yang diputuskan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya (QS. Al Ahzab
36). Apa yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan mereka enggan
melaksanakan, sedangkan apa yang Allah dan Rasul-Nya larang mereka
langgar. Allah SWT perintahkan kepada penguasa untuk menjaga agama dari
berbagai aliran sesat yang merusak agama, mereka enggan melaksanakan.
Ahmadiyah yang jelas menodai Islam mereka lindungi. Demikian juga
berbagai aliran sesat yang menyimpangkan aqidah umat mereka lindungi
atas nama HAM dan hak-hak warga Negara sambil melupakan hak Allah, hak
Rasulullah saw., dan hak Umat Islam. Buku-buku dan film liberal yang
menghujat Islam dan menyesatkan umat mereka lindungi atas nama hasil
karya seni. Perilaku menyimpang seperti seks bebas dan homoseks serta
lesbian mereka jaga sementara para pejuang Islam yang berusaha melakukan
amar ma’ruf nahi mungkar mereka tangkap dan jebloskan ke dalam penjara
dengan alasan mengganggu ketertiban dan melanggar hukum. Bahkan para
pejuang yang meneriakkan syariat, daulah, dan jihad mereka bungkam
dengan dalih perang melawan radikalisme dan terorisme. Sungguh itu semua
perbuatan zalim yang dilarang mereka lakukan dan haram bagi umat
berpihak kepada mereka. Allah SWT berfirman:
Dan janganlah kamu cenderung kepada
orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan
sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada
Allah, Kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. (QS. Huud 113)
Allah SWT dan Rasul-Nya melarang para
pejabat dan penguasa melakukan tindak korupsi (QS. Ali Imran 161), tapi
kebanyakan mereka melanggarnya. Bahkan sistem politik liberal berbiaya
tinggi telah menjerumuskan para pejabat dalam lingkaran korupsi yang tak
berkesudahan. Inilah yang dialami oleh banyak sekali pejabat hari ini
dan juga kasus korupsi besar seperti Wisma Atlit dan Century yang
melibatkan para petinggi partai berkuasa. Kiranya para petinggi partai
lain pun keadaannya tidak terlalu berbeda nyata. Oleh karena itu, sistem
politik dan ekonomi liberal yang jelas pro kapitalis imperialis asing
harus segera diakhiri.
Kini para penguasa memukul rakyat banyak
yang mayoritas muslim dengan kebijakan zalim menaikkan harga BBM dengan
alasan menyelamatkan APBN. Untuk menyelamatkan APBN kenapa pilihannya
adalah mencabut “subsidi” BBM yang berdampak menaikkan harga BBM yang
pasti akan berdampak menaikkan harga-harga barang dan jasa yang pasti
akan semakin mencekik rakyat yang daya belinya sudah sedemikian merosot.
Kenapa mereka tidak memangkas anggaran rutin pemerintah yang terlalu
bermewah-mewah, mengurangi gaji pejabat dan anggota DPR?. Kenapa mereka
tidak menyetop pembayaran cicilan hutang LN dan bunganya yang tiap tahun
melebihi Rp.100 triliun, padahal pengurangan subsidi BBM hanya sekitar
Rp. 40-50 triliun saja.?.
Maka wajarlah kalau rakyat menduga bahwa
kenaikan harga BBM adalah agenda asing yang sudah merampok lebih dari
80% tambang-tambang minyak bumi milik rakyat di seluruh wilayah NKRI dan
kini akan merogoh kocek rakyat Indonesia melalui kenaikan harga BBM,
bahkan perogohan itu semakin sempurna nantinya bilamana subsidi BBM
dicabut sama sekali dan harga disetarakan dengan harga New York, yakni
sekitar Rp. 9500 per liter!
Padahal pendapatan perkapita warga Negara
AS itu sebesar USD 46.860/ Rp. 428 juta per orang pertahun atau sekitar
13 kali pendapatan perkapita rakyat Indonesia yang USD 3,500/Rp 31,8
juta per orang pertahun. Artinya, jika harga bensin di Indonesia Rp
1000,- per liter pun relatif masih lebih mahal daripada harga di AS.
Apalagi kalau dinaikkan menjadi harga setara AS. Ini adalah kezaliman
yang nyata kepada rakyat dan kemaksiatan yang besar kepada Allah dan
Rasul-Nya yang memerintahkan agar pemimpin melindungi dan memajukan
kesejahteraan umum segenap rakyat Indonesia.
Dengan demikian, kalau masih punya iman dan
rasa malu, mestinya penguasa hari ini, khususnya presiden dan wakil
presiden mengundurkan diri dan jadi warga biasa saja. Biarlah
pemerintahan diserahkan kepada ahlinya, yakni ulama pejuang syariah yang
tahu cara memerintah dan menjaga kemaslahatan rakyat dengan hukum
syariat Allah SWT.
Oleh karena itu, dalam AKSI SEJUTA UMAT
“INDONESIA TANPA MAKSIAT” ini, Forum Umat Islam (FUI) menyampaikan Lima
Tuntutan Umat kepada pemegang mandat kekuasaan NKRI ini sebagai berikut:
- Bersihkan Indonesia dari Korupsi dan Berbagai Kemaksiatan
- Bersihkan Indonesia dari Liberal Sumber kemaksiatan
- Bersihkan Indonesia dari Ahmadiyah dan Aliran Sesat Lainnya
- Tolak Kenaikan Harga BBM
- Turunkan SBY, Angkat Presiden Syariah.
Selanjutnya kepada seluruh rakyat
Indonesia, khususnya para ulama, habaib, dan berbagai pimpinan
organisasi dan lembaga Islam untuk merapatkan barisan dan memperkuat
ukhuwah Islamiyyah serta berjuang bersama Forum Umat Islam (FUI) untuk
menegakkan syariat Allah SWT yang penuh berkah bagi seluruh rakyat
Indonesia secara formal dengan mengangkat Presiden NKRI bersyariah yang
akan memimpin dan mengelola NKRI dengan syariah sehingga NKRI menjadi
negara yang baik serta diridloi oleh Allah SWT (baldatun thayyibatun wa
rabbun ghafur). Allah SWT berfirman:
Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al A’raf 96).
Jakarta, 30 Maret 2012/ 7 Jumadil Awal 1433 H
Forum Umat Islam
KH. Muhammad Al KhaththathSekretaris Jenderal