Tewasnya tukang ojek sebagai pemicu?
Segera setelah Ambom dikabarkan ricuh, Mabes Polri melansir penyebab
kericuhan tersebut, yakni akibat seorang warga yang mengalami kecelakaan
tunggal, yang selanjutnya si pengemudi diamuk massa tertentu.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kabareskim Mabes Polri, Komjen Pol Sutarman, di Mabes Polri, Ahad (11/9/2011) petang.
“Ada seorang tukang, sebenarnya kecelakaan tunggal. Tapi malah digebukin kelompok tertentu sehingga terjadi balas dendam,” ujarnya.
Sayangnya, tidak dijelaskan detail “tukang” apa yang dimaksud dan
mengapa orang tersebut lalu diamuk massa. Yang jelas, orang tersebut
akhirnya tewas di TKP, dan Sutarman mengatakan bahwa bentrokan terjadi
setelah acara pemakaman selesai.
Sumber Arrahmah.com di Ambon menginformasikan bahwa “tukang” yang
menjadi pemicu ricuh di Ambon adalah seorang tukang ojek Muslim, dan
lokasi tewasnya adalah di kawasan Gunung Nona yang dikenal sebagai
kawasan kelompok tertentu, yakni Nasrani.
Masih menurut sumber Arrahmah.com, kawasan Batu Gantung, Waringin,
yang dikenal sebagai kawasan Muslim bahkan kini sudah rata dengan tanah
akibat kerusuhan alias dibakar oleh massa. Kaum Muslimin pun akhirnya
harus mengungsi ke kompleks Waihaong, Silalu, dan ke masjid Al Fatah.
Tentu saja hal ini sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan kaum
Muslimin, khususnya bila mengingat tragedi Ambon di masa lalu (Tragedi
I’edul Fitri Kelabu) dimana kaum Muslimin dibantai dengan sadis, dan
kita tidak ingin hal tersebut terulang lagi. Untuk itu, Arrahmah.com
akan terus memantau dan meminta konfirmasi langsung berita-berita
terbaru dari Ambon, Insya Allah.
Suasana masih mencekam?
Kericuhan di Ambon, dikabarkan sempat mencekam warga. Suara tembakan
membuat warga panik, dan mengungsi ke sejumlah masjid, mencari
perlindungan. Sebagaimana diberitakan detikcom, Ahad (11/09/2011), warga
mengungsi untuk mencari perlindungan. Mereka membawa sanak famili
mencari tempat aman. Warga yang panik mengungsi ke sejumlah masjid,
seperti masjid Raya Al Fatah, Ambon, dan Masjid Jami Kota Ambon.
Info dari TKP yang diterima Arrahmah.com memberitakan bahwa pasca
tukang ojek yang dibunuh di kampung Kristen terjadi, massa kaum Muslimin
berkonsentrasi di desa Waihong, daerah perbatasan untuk memblokir jalan
dan melakukan sweeping warga kristen. Dikabarkan pula, Gereja Silo
rusak dan kini dijaga ketat.
Menjelang malam, ricuh Ambon dikabarkan sudah mulai mereda, dan suara
tembakan sudah tidak terdengar lagi. Meski demikian, kedua kelompok
massa dikabarkan masih bertahan pada posisi masing-masing.
Koresponden Arrahmah.com di TKP menceritakan bahwa menjelang sore ini
terdapat 60 orang Muslim luka-luka akibat bentrokan yang terjadi.
Bahkan korban yang berjatuhan terus bertambah.
Seorang warga bernama Fauzi menyatakan, saat ini sudah ada petugas
kepolisian yang ditempatkan di lokasi bentrokan untuk meredam massa.
”Mudah-mudahan tidak merambat, karena ini seperti mengulang luka lama kerusuhan yang lalu,” ujarnya.
Tentu saja, kaum Muslimin di negeri ini tidak menginginkan terjadinya
kembali Ambon Berdarah Jilid II. Untuk itu, Arrahmah.com akan berusaha
mendapatkan informasi up date dan tervalid dari kaum Muslimin disana. Insya Allah!