MADINAH - Terjemahan Al-Quran ke dalam bahasa
Italia yang paling komprehensif dan akurat akan diterbitkan oleh
Kompleks Percetakan Al-Quran Raja Fahd, perusahaan penerbitan terbesar
di dunia yang terletak di Madinah, Arab Saudi, pada bulan jui 2011.
Hamza Roberto Piccardo, seorang anggota kunci Dewan Directive UCOII,
Persatuan Masyarakat Muslim Italia, melakukan proses penerjemahan Kitab
Suci tersebut ke dalam bahasa Italia.
Dia mengatakan bahwa sejumlah ahli bahasa yang memiliki penguasaan
total dalam bahasa Arab dan Italia sedang mengkaji konsep dan telah
merevisi beberapa bagian terjemahan tersebut.
Dia menambahkan bahwa salah satu ciri karya ini dibandingkan dengan
yang sebelumnya adalah bahwa ini memiliki lebih sedikit catatan
penjelasan. "Selain itu, teks terjemahan telah ditempatkan di samping
teks Arab asli dari Al-Quran."
Segera setelah terjemahan Al-Quran Italia keluar, salinan dari buku
ini akan didistribusikan ke masjid-masjid dan pusat Islam di Italia.
Lahir di Imperia, di mana ia masih tinggal sekarang, Piccardo adalah
salah satu pemimpin Muslim paling terkemuka di Italia yang memeluk Islam
pada akhir dinas militer pada 1974.
Pada tahun 1988 dia mengeluakan edisi Italia dari "Al Minhaj Muslim
(Jalan Muslim)" oleh Syaikh Abu Bakr al Djazayri, karya yurisprudensi
pertama untuk Muslim yang berbicara dalam bahasa Italia.
Pada tahun 1992, ia mendirikan Komunitas Muslim Liguria Barat,
mempromosikan pembukaan Masjid Imperia, diikuti pada tahun 1994 untuk
Albenga serta Sanremo pada tahun 1996, Savona dan Cengio pada tahun
1998.
Pada tahun 1993 ia mendirikan rumah penerbitan Al Hikmah dan mempublikasikan dan mengarahkan buletin bulanan bertajuk "Muslim".
Ini adalah jurnal multibahasa, pada dasarnya Itali-Arab, tetapi
dengan kontribusi dari warga berbahasa Bosnia, Turki, Somalia. "Muslim"
dirilis sampai akhir 1994, ketika dia dipaksa untuk menunda publikasi
untuk alasan keuangan.
Pada akhir 1994, setelah lima tahun bekerja, ia menerbitkan edisi
pertama dari "Sage of Translation Interpretation of the Holy Quran
inimitable". Sirkulasinya adalah 3.200 eksemplar yang habis dalam
beberapa bulan. Ini adalah terjemahan dan komentar lengkap (ada lebih
dari 2500 catatan dan lampiran, indeks dan nama tematik) yang pertama
yang dirancang dan disusun oleh umat Islam di Italia untuk orang Italia
dan pengguna bahasa Italia.
Pada tahun 2006 ia menerbitkan "Kehidupan Nabi Muhammad," sebuah
biografi sederhana yang ditujukan untuk pelajar (edisi perbaikan kedua
diterbitkan tahun 2007).
Pada musim panas tahun 1996 keluar edisi paperback pertama dari
terjemahan Al-Quran yang diedit, yang menarik 25.000 eksemplar. Dalam 8
bulan seluruh cetakan habis.
Hingga saat ini, 8 edisi diterbitkan untuk total lebih dari 160.000 eksemplar dan telah didistribusikan dan dijual.
Pada tahun 1998 ia mendirikan alamat website www.islam-UCOII
ucoii.it. Ia juga memproduksi dan masih menjalankan situs Islam di
Italia: www.islam-online.it, situs Islam yang saat ini paling sering
dikunjungi oleh Muslim Italia.
Ia terus bekerja pada editorial dan menerbitkan sebuah buku puisi
dari 99 nama-nama indah Allah yang digambarkan oleh pelukis Nadia
Valentini dengan banyak ilustrasi.
Pada bulan Mei 2009 ia bersama Edizioni Alif (Pusat Studi Ibnu Sina) menerbitkan "Teka-teki Darwis," novel pertamanya.
Pada tahun 2006 ia mempublikasikan "Cahaya sebelum cahaya" sebuah
koleksi dari 140 doa yang ditulis dalam waktu yang tepat sebelum fajar.
Pada April 2007, menerbitkan "Ode to Red" sebuah kumpulan puisi yang
diilhami oleh Maroko dan khususnya kota Marrakes. Pada tahun yang sama
ia memilih untuk mengabdikan diri untuk penerbitan dan menulis.
Pada bulan September 2007, mengumumkan penerbitan novel keduanya, "Keajaiban di Baghdad," yang diterbitkan April 2008.
Baru-baru ini, Piccardo mengatakan bahwa anak laki-lakinya yang berusia 25 tahun, Gabriele telah dipaksa untuk mundur sebagai seorang kandidat konservatif dalam pemilihan lokal bulan depan di Utara Italia kota Imperia karena agamanya.
"Anak saya pernah didiskrimasikan karena ia adalah seorang Muslim," Piccardo mengatakan.
"Mengesampingkan kasih sayang yang saya punya untuk anak saya, apa
yang telah terjadi merupakan hasil dari sebuah diskriminasi serius
terhadap warga Italia, yang secara keseluruhan mempunyai karakter
keagamaan," Piccardo mengatakan.