Terungkapnya Rencana Pembunuhan Presiden Turki

Written By Juhernaidi on Rabu, 01 Juni 2011 | 11:25:00 AM

Abdullah Gul, Presiden Turki tengah dalam kawalan ketat militer dalam sebuah kunjungan. (Berita SuaraMedia)
Abdullah Gul, Presiden Turki tengah dalam kawalan ketat 
militer dalam sebuah kunjungan. 
ANKARA  – Penggeledahan yang dilakukan polisi terhadap rumah dan kendaraan dua personel militer yang ditahan pada hari Sabtu dengan tuduhan merencanakan pembunuhan terhadap Wakil Perdana Menteri Bülent Arınç mengungkap bahwa keduanya telah berencana untuk membunuh sejumlah politisi papan atas dan menteri.
Di antara banyak target mereka itu ada Presiden Abdullah Gul, Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, dan Juru Bicara Parlemen Mehmet Ali Sahin. Kebanyakan pengamat mengatakan bahwa pembunuhan berencana itu ditujukan untuk menciptakan kekacauan di dalam negeri.

Dua anggota Komando Pasukan Khusus, Mayor Ibrahim G. dan Kolonel Erkan Yilmaz B., ditahan pada Sabtu malam waktu setempat atas kecurigaan merencanakan pembunuhan terhadap Arınç. Kedua personel itu ditugaskan kepada Staf Jenderal. Tim kepolisian menemukan selembar kertas di salah satu kendaraan dari dua

personel militer itu yang berisi alamat Arınç. Tim kemudian melakukan penggeledahan ke rumah para tersangka dan menemukan beberapa peta yang menunjukkan rumah sejumlah pejabat pemerintah dan menteri. Sebuah dokumen menunjukkan bahwa Arınç telah diawasi oleh keduanya sejak bulan Maret 2009. Beberapa halaman berisi sketsa yang digambar tangan  menunjukkan alamat Gul, Erdogan, dan Sahin juga ditemukan dalam penggeledahan itu. Sketsa-sketsa itu dikirim ke departemen forensik Kepolisian Ankara untuk dianalisis siapa yang menggambarnya.

Polisi juga menyita sebuah kartu pers palsu milik sang kolonel dalam penggeledahan itu. Jaksa penuntut kini sedang menyelidiki untuk tujuan apa kolonel berencana menggunakan kartu tersebut.

Kedua personel militer itu dibebaskan setelah interogasi oleh penuntut militer pada hari Selasa. Kantor Penuntut Publik Ankara kini memeriksa kemungkinan kaitan antara keduanya dengan jaringan-jaringan rahasia, termasuk Ergenekon dan Atabeyler.

Ergenekon adalah sebuah kelompok rahasia yang dicurigai berusaha menggulingkan pemerintahan Partai Pembangunan dan Keadilan (AK Party). Atabeyler adalah sebuah geng yang rencananya untuk membunuh Erdogan terungkap di tahun 2007.

Sebuah pemeriksaan terhadap rekaman video dari kamera keamanan di rumah Arınç memperlihatkan bahwa sang mayor dan kolonel itu telah mengeklporasi lingkungan tersebut beberapa kali dengan kendaraan yang mereka sewa dari perusahaan persewaan mobil swasta.

Ketika polisi pertama kali menerima informasi di awal Desember dari orang tak dikenal bahwa sebuah rencana untuk membunuh Arınç akan dilaksanakan, mereka segera fokus pada kelompok-kelompok sayap kiri sebagai kemungkinan dalang rencana tersebut.

Polisi yakin itu adalah bagian dari serangkaian serangan berencana pada hari peringatan operasi Hayata Dönüş di tahun 2000 yang dilakukan untuk mengakhiri mogok makan oleh tahanan di 20 penjara di seluruh penjuru negeri. Tiga puluh dua tahanan tewas dan ratusan lainnya terluka dalam operasi di mana 10.000 personel keamanan turut berpartisipasi.

Arınç, yang merupakan juru bicara parlemen saat itu, memberikan Medali Pengabdian Agung kepada anggota Dewan Agung Hakim dan Jaksa Penuntut (HSYK) Ali Suat Ertosun atas performanya dalam operasi tersebut. Ertosun saat itu adalah kepala Direktorat Jenderal Penjara dan Pusat Penahanan.

Kelompok kiri menuduh Arınç menghargai pembunuhan yang terjadi di dalam penjara selama operasi itu dengan memberikan penghargaan medali pada Ertosun.

Sementara itu, kepolisian Ankara telah meminta rekaman percakapan telepon Ibrahim G. dan Erkan Yilmaz B. ke Direktoran Telekomunikasi (TIB). Polisi yakin rekaman itu dapat memberikan informasi mengenai hubungan antara keduanya dengan organisasi rahasia.

Arınç menyatakan bahwa ia berencana untuk membahas rencana pembunuhan itu dengan anggota Dewan Keamanan Nasional (MGK) dalam pertemuan mereka berikutnya, tanggal 28 Desember.

Ia juga mengatakan bahwa ia telah membahas persoalan itu dengan Perdana Menteri Erdogan, Menteri Dalam Negeri Beşir Atalay dan Kepala Polisi Ankara Orhan Özdemir. "Saya menonton rekaman video dari kamera keamanan. Saya juga melihat dokumen-dokumen lain. Mereka memberitahu saya bahwa tim kontraterorisme dari Departemen Kepolisian Ankara langsung bergerak ketika menerima informasi tentang rencana pembunuhan itu," ujar sang wakil perdana menteri.

Ketika ditanya mengapa ia dipilih untuk menjadi target pembunuhan, Arınç menjawab, "Saya memiliki komentar pribadi akan hal itu, namun tidak tepat untuk membaginya dengan publik saat ini. Namun, dapat saya katakan bahwa kami selalu mendapat ancaman."
Mantan Menteri Kehakiman Hikmet Sami Türk mengklaim bahwa rencana terhadap Arınç ditujukan untuk menciptakan kekacauan di dalam negeri. "Beberapa lingkaran di negara ini, sayangnya, melakukan kekerasan dan berharap dapat mewujudkan tujuan mereka melalui aksi teror," ujarnya.

Simulasi Jangka Sorong