SANA’A – Bentrokan bersenjata di
ibukota Yaman, San’a pada Rabu (25/5/2011) menyebar hingga ke lingkungan
dekat bandara internasional Sana’a yang menyebabkan penutupan. Al Jazeera melaporkan semua pesawat yang tiba dialihkan ke selatan, di Aden.
Pertempuran sengit antara tentara yang setia kepada Presiden Saleh
dan unit yang berpengaruh kepala klan Yaman, Syeikh Sadeq al-ahmar,
meletus pada Senin (23/5) setelah presiden Saleh sebelumnya kembali
menolak menandatangani inisiatif damai dari monarki Arab untuk
mengakhiri krisis politik internal di negara itu.
Puluhan orang dilaporkan tewas selama konflik.
Pejuang klan Hashed, yang mendukung oposisi, menyita beberapa kantor
pemerintah di ibukota dan masih mempertahankan mereka. Menurut
otoritas, korban bentrokan menjacapai 17 orang dan 20 tentara dilaporkan
masih menghilang.
Pada Rabu (25/5) penduduk setempat ditarik dari ibukota yang
melarikan diri dari pertempuran jalanan. Penembakan sporadis terus
berlanjut sepanjang hari terakhir. Selain senjata kecil, dan RPG,
senapan mesin berat juga digunakan dalam pertempuran.
Menurut beberapa laporan, anggota klan Arhab juga bergabung dalam
pertempuran di bandara San’a. Mereka dipimpin oleh ulama terkenal di
dunia Islam, Syeikh Abdul-Majid al-Zindani, penulis banyak karya ilmiah,
yang dituduh Washington mendukung apa yang mereka sebut dengan
terorisme.
Sebelumnya Presiden Saleh mengatakna bahwa dia tidak akan membuat
“konsesi kepada lawan-lawannya dan akan melawan mereka yang mengancam
keamanan dan stabilitas negara”.
Pada hari Senin, presiden Saleh telah menolak untuk ketiga kalinya
untuk menandatangani dokumen pengalihan kekuasaan yang sehari sebelumnya
telah disetujui oleh oposisi. Dan kali ini, pada saat terakhir, ia
mengatakan tidak akan menandatangani perjanjian.
Selain itu ia menghimbau pada pemimpin negara Barat untuk tidak mencoba mengusirnya dari
jabatannya karena dalam pandangannya, situasi akan memburuk dan kekuasaan di negara itu akan diambil alih oleh Al Qaeda.
“Ini adalah pesan yang saya kirim ke teman dan saudara saya di
Amerika Serikat dan Uni Eropa. Pengganti akan lebih buruk dari apa yang
kita miliki saat ini. Jika sistem jatuh, Al Qaeda akan mengambil
Maarib, Hadramout, Shabwa, abyan dan alJouf dan akan mengendalikan
situasi,” ujarnya seperti yang dilansir Reuters.