BENGHAZI – Kebangkitan Islam
disinyalir mendominasi kawasan Libya timur yang dikuasai pemberontak
setelah puluhan tahun Muammar Gaddafi memberlakukan kebijakan tangan
besinya. Meski demikian, ulama mengatakan ini tidak akan menjadi sumber
baru ekstremisme agama seperti yang ditakuti oleh Bara, Peninsulaqatar.com melaporkan, Senin (23/5/2011).
Pembatasan Islam telah menjadi sejarah di bagian timur negara Arab
Afrika Utara. Perubahan ini muncul sejak pengambilalihan oleh para
pemberontak anti-Gaddafi. Ulama melihat peran yang jauh lebih besar bagi
Islam di negeri ini jika Gaddafi pada akhirnya diusir dari kekuasaan.
Di bawah perangai aneh Gaddafi yang otokratik, yang mencoba
mencampurkan idologi sosialisme komunal dengan Islam, ibadah diatur
dengan hati-hati. Sementara siapapun yang diketahui terlibat dalam
politik atau militan Islam, pemerintah otokrat itu akan melakukan
tindakan keras.
Selain pembatasan ibadah, Gaddafi pun melarang sejumlah buku yang
dinilai akan membahayakan rezimnya. Semua buku yang diperbolehkan
beredar adalah buku-buku yang mendukung rezim maupun buku-buku yang
isinya memuji rezim Gaddafi.
Meski suasana represif terus membayangi Libya, perkembangan Islam di
Gaddafi tidak bisa ditengarai. Dan kondisi bergolaknya negara Afrika
Timur tersebut telah semakin memperbesar peluang kebangkitan Islam.