MISRATA - Pemberontak Libya
memojokkan pasukan Qaddafi di bandara kota Misrata di barat, Rabu
(11/5/2011) di tengah-tengah pertempuran seru yang disaksikan seorang
wartawan AFP di lokasi tersebut.
Pertempuran Selasa malam dan Rabu pagi membuat pemberontak menguasai daerah pinggiran utara, timur dan barat komplek bandara itu, menyisakan daerah selatan di mana pasukan Qaddafi akan menghadapi perlawanan keras jika mereka ingin merebut daerah-daerah lainnya.
Pertempuran Selasa malam dan Rabu pagi membuat pemberontak menguasai daerah pinggiran utara, timur dan barat komplek bandara itu, menyisakan daerah selatan di mana pasukan Qaddafi akan menghadapi perlawanan keras jika mereka ingin merebut daerah-daerah lainnya.
Pasukan pemberontak menyita 40 roket Grad dari pasukan rezim itu,
yang serangan mortirnya mencederai 13 petempur pemberontak, kata
koresponen AFP.
Tidak jelas apakah ada pasukan rezim itu tewas atau cedera, tetapi
pemberontak mengatakan mereka menangkap seorang tentara sewaan
Mauritania yang dikerahkan Qaddafi. AFP tidak dapat mengonfirmasikan
pernyataan ini.
Sementara itu pemberontak Libya mengklaim telah membunuh 57 tentara
dan menghancurkan 17 kendaraan militer dalam pertempuran besar di barat
kota Ajdabiya, yang dikuasai pemberontak, Senin (9/5) , kata Hamed al
Hafi seorang komandan militer pemberontak.
Hamed al-Hafi menuturkan kepada televisi Al Jazeera dalam wawancara
langsung bahwa pertempuran itu terjadi di pinggiran Al Arbaeen, sebuah
pos terdepan kecil separuh jalan antara Ajdabiya dan pelabuhan strategis
Brega, tempat pasukan pemimpin Libya Muamar Qaddafi bertahan.
“Pada 20 hari terakhir, kami telah mengorganisir pasukan kami.
Bentrokan sebenarnya terjadi dua jam lalu, di pinggiran Al Arbaeen,”
jelas Hafi.
“Kami telah menghancurkan 17 kendaraan beroda dan dua petempur dari
(kota) Az Zawiya tewas. Lima-puluh tujuh anggota pasukan Gaddafi
terbunuh,” ia menambahkan.
Ia juga menyatakan salah seorang putra Gaddafi, Moattasem, memimpin pasukan pemerintah di Brega.