YERUSALEM - Sebuah group ekstrimis Yahudi sayap
kanan, termasuk pelajar Yeshiva,menempatkan sebuah replika dari Kuil
yang diakui, di depan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, menyimbolkan
kehancuran dari Masjid itu ditujukan untuk membangun sebuah kuil
diatasnya.
Al Aqsa Waqf and
Heritage Foundation mengeluarkan sebuah pernyataan pers pada hari Kamis
yang berisi bahwa replika tersebut diletakan di atas sebuah sinagog yang
berhadapan dengan Masjid Al-Aqsa.
Yayasan tersebut
menganggap masalah ini sebagai sebuah pernyataan jelas bahwa kelompok
fundamental ini bertekad untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsa untuk
membangun sebuah kuil.
Mereka juga
menambahkan bahwa kelompok ini telah meningkatkan tindakan provokatif
mereka, dan bahwa mereka telah didorong oleh kekerasan Israel yang terus
berlanjut terhadap warga Palestina, dan menghancurkan kota-kota serta
rumah-rumah Palestina.
Beberapa bulan lalu,
institusi tersebut menyatakanbahwa ekstrimis Yahudi meletakan sebuah
menorah untuk kuil yang diakui tersebut di depan Masjid Al-Aqsa. Replika
Kuil itu diletakan tidak jauh dari menorah tersebut.
Yayasan tersebut
meminta para warga Palestina untuk mengelilingi Masjid Al-Aqsa untuk
membelanya, dan melindunginya dari kekerasan yang terjadi dan rencana
untuk menghancurkannya.
Bulan lalu,
sekelompok satuan intelijen Israel menyamar menjadi turis dan memasuki
Haram Ash-Sharif di Yerusalem pada hari Jumat.
Haram, atau kompleks
suci, yang berisi Dome of the Rock dan Masjid Al-Aqsa, telah dimasuki
oleh apa yang disebut oleh Waqf satuan intelijen yang menyamar menjadi
turis yang mengambil foto beberapa situs di dalam kompleks tersebut.
Organisasi tersebut
mengatakan mereka mendokumentasikan invasi dari situs suci tersebut
dalam sebuah kamera video. Ketika para petugas intel tersebut menyadari
mereka sedang direkam, organisasi itu mengatakan, polisi mereka menahan
jurnalis Waqf Mahmoud Abu Atta selama empat jam.
Atta diinvestigasi dan penyimpan data kameranya disita sebelum ia dilepaskan ujar yayasan tersebut.
Pada awal bulan ini juga Puluhan penjajah Zionis, pada hari Rabu tiba-tiba datang berbondong-bondong dan membanjiri Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, demikian kata seorang sumber di Palestina.
Sumber mengatakan
bahwa lebih dari 200 orang ekstrimis Yahudi Zionis memasuki alun-alun
selama setengah jam dan berpencar di beberapa area sekitar Masjid, di
mana mereka melakukan upacara-upacara keagamaan Yahudi.
Sumber mengatakan
bahwa kedatangan mereka ke area Masjid merupakan kejutan, baik dalam hal
waktu dan jumlah, terutama karena berhubungan dengan perayaan yang
berkonotasi agama Yahudi.
Menanggapi
kekurangajaran Israel tersebut, presiden dari Gerakan Islam, Syaikh Raed
Salah, berkata bahwa "penjajahan tidak akan berhenti menuangkan api
perseteruan di Masjid Al-Aqsa
selama lebih dari 42 tahun dan terowongan Faihfr di bawahnya. Mereka
(Israel) mencegah tindakan rekonstruksi dan perbaikan serta membuka
pintu untuk semua orang Yahudi untuk melakukan ritual keagamaan. "
Sumber Palestina di Yerusalem tersebut juga mendesak Arab dan negara
Islam lainnya untuk melakukan tindakan yang dapat menyelamatkan dan
mendukung Masjid Al-Aqsa.