Italia
 telah meningkatkan langkah-langkah keamanan setelah pemimpin Libya 
Muammar Gaddafi mengancam akan melakukan perang ke wilayah Italia sehari
 setelah anaknya tewas dalam serangan NATO.
"Kata-kata Gaddafi mengkonfirmasi bahwa situasi sangat serius dan 
harus diawasi secara ketat di seluruh wilayah. Kami telah meningkatkan 
kontrol dan menyadari bahwa ribuan warga Libya dikirim di sini dalam 
beberapa tahun terakhir oleh rezim Gaddafi," kata Menteri Dalam Negeri 
Italia Roberto Maroni pada hari Minggu kemarin (1/5).
Sebelumnya, Gaddafi mengatakan bahwa Libya ingin membawa perang ke 
Italia dalam menanggapi keterlibatan negara Eropa dalam serangan udara 
baru-baru ini di Libya, mengulangi pernyataannya bahwa dirinya tidak 
bisa menolak permintaan pendukungnya untuk menyerang Italia, menurut 
laporan Xinhua.
"Antara kami dan perang Italia telah dibuka. Teman saya Silvio 
Berlusconi melakukan kejahatan dengan mengizinkan bom Italia. Ini 
merupakan upaya kolonialisme baru Italia," kata Gaddafi.
Pada hari Sabtu lalu, pesawat-pesawat tempur NATO membombardir markas
 Gaddafi di Bab al-Aziziya, membunuh anak Gaddafi Saif al-Arab dan tiga 
cucunya.
Kematian putra Gaddafi menyebabkan kemarahan massa pro Gaddafi yang 
kemudian menyerang kedutaan Inggris dan Italia di Tripoli, membakar 
gedung misi Inggris di kota itu.