TUNIS- Tunisia, negara pertama
yang menjadi pelopor pemberontakan terhadap penguasa otokratis di
wilayah Arab, mengatakan akan menunda pemilu pertamanya pasca Ben Ali
dari bulan Juli ke Oktober, Telegraph melaporkan pada Senin (23/5/2011).
Jandoubi Kamel, ketua komisi pemilihan, mengatakan pemungutan suara
untuk menentukan pemerintahan baru di Tunisia harus ditunda dari 24
Juli menjadi 16 Oktober.
Jandoubi beralasan “kurangnya kondisi yang tepat” untuk suara berlangsung sesuai rencana.
Jandoubi berkata: “Waktu itu tidak akan cukup untuk menyiapkan semua yang diperlukan demi mewujudkan pemilihan yang transparan.”
Sementara pihak yang pro pemilihan tetap dilaksanakan bulan Juli
menyatakan bahwa pemilihan tersebut merupakan kebutuhan mendesak dalam
rangka menciptakan stabilitas politik di Tunisia.
Nasib Tunisia hingga saat ini masih terombang-ambing. Tunisia masih
dipimpin oleh pemerintahan transisional yang dibentuk pasca runtuhnya
rezim Zine El Abidine Ben Ali yang telah berkuasa selama 23 tahun pada
Januari lalu.