Bom tepi jalan hantam kembali Afghanistan, 10 orang tewas

Written By Juhernaidi on Selasa, 24 Mei 2011 | 10:57:00 PM

KABUL - Sebuah bom tepi jalan yang menghantam wilayah selatan Afghanistan dilaporkan menewaskan 10 orang dan melukai 28 orang lainnya, ungkap pejabat setempat, dikutip AP, Selasa (24/5/2011).

Serangan ini terjadi setelah sekjen NATO menyatakan pada hari yang sama mengenai rencana besar salibis untuk menyerahkan kontrol tujuh provinsi Afghanistan kepada pasukan Afghanistan bulan Juli ini.

Bom pinggir jalan menghantam sebuah truk yang membawa para pekerja melewati provinsi Kandahar, kata Dr Qayoum Pakhla, direktur Rumah Sakit Kandahar. Pemerintah daerah di wilayah tersebut menggunakan orang untuk bekerja membersihkan sungai dan anak sungai di sana.

“Saya melihat mereka meminta bantuan dan menangis,” kata salah satu korban, bernama Sabdullah. “Saya melihat beberapa mayat teman-teman saya. Berdaya pada saat itu.”

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Kandahar, yang telah mengalami peningkatan eskalasi serangan dalam beberapa hari terakhir saat mujahidin Taliban mencoba merebut kembali wilayah yang direbut oleh salibis asing dalam satu tahun terakhir.

Sementara itu, Ahmad Ziad, kepala deputi di Direktorat Keamanan Nasional, yang juga ada di dalam insiden tersebut saat dia sedang melakukan perjalanan untuk bekerja pada hari Selasa pagi (24/5), kata polisi Kabul.

Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, mengatakan kepada wartawan di Kabul bahwa pihaknya akan memulai transisi komando di tujuh dari 34 provinsi Afghanistan pada bulan Juli. Rasmussen juga Presiden Afghanistan Hamid Karzai mendesak mujahidin untuk meletakkan senjata mereka dan terlibat dalam proses perdamaian yang sedang berlangsung.

“Tidak ada yang akan didapatkan dengan menembaki negara sendiri, kecuali kutukan sejarah dan kutukan Allah,” buai Karzai.

Sementara itu, menteri luar negeri Pakistan di Kabul melakukan pembicaraan dengan Karzai, yang terus menyatakan mengenai perlunya Pakistan untuk mengambil peran lebih besar dalam memerangi kelompok-kelompok ‘militan’. Pembicaraan trilateral ini juga melibatkan Amerika Serikat.

NATO juga memberikan rincian baru mengenai pria Maroko yang ditangkap oleh pasukan Afghanistan awal bulan ini di provinsi Zabul. Dalam sebuah pernyataan, koalisi salibis itu mengatakan bahwa pria tersebut merupakan seorang pejuang al-Qaida yang berbasis di Jerman.
Meski demikian, NATO tidak memberikan rincian lebih banyak mengenai pria yang diklaimnya sebagai militan itu.

Simulasi Jangka Sorong