
Beberapa
anggota forensik melakukan penyelidikan di bangkai mobil yang hancur
oleh serangan misterius yang terjadi di pantai Laut Merah. Sudan
mengatakan bahwa Israel berada di balik serangan itu. (Foto: PressTV)
KHARTOUM – Menteri Luar Negeri Ali Ahmad Karti pada
hari Rabu (6/4) menuduh Israel melakukan serangan udara sehari
sebelumnya terhadap sebuah mobil di pantai Laut Merah Sudan yang
menewaskan dua orang.
Tuduhan Karti muncul ketika sejumlah koran Israel membicarakan hal
yang sama, tapi militer dan kementerian luar negeri Israel menolak untuk
berkomentar.
"Sejak kemarin, kami memiliki indikasi bahwa serangan itu dilakukan
oleh Israel. Kami sangat yakin akan hal ini," ujar Karti dalam sebuah
konferensi pers di Khartoum.
Menteri mengatakan bahwa hari-hari belakangan ini terdapat dugaan
dari Israel bahwa Sudan mendukung beberapa kelompok perlawanan.
"Itu tidak benar. Ketika Israel membuat tuduhan itu, mereka hanya berusaha membenarkan apa mereka lakukan kemarin."
Karti mengatakan tidak mengetahui identitas dari dua orang yang tewas
itu, tapi bersikukuh bahwa mereka adalah warga negara Sudan biasa yang
melakukan perjalanan dari bandara.
"Kami tidak tahu kenapa Israel menarget orang-orang itu," ujarnya.
Pada Selasa malam, sekitar pukul 10, sebuah pesawat tak dikenal
terbang dari Laut Merah dan melakukan serangan misterius ke sebuah mobil
kecil yang melakukan perjalanan dari bandara ke Port Sudan, menewaskan
dua penumpangnya dan menghancurkan kendaraan itu.
Seorang juru bicara kepolisian mengonfirmasi serangan misterius
tersebut, yang terjadi sembilan mil sebelah selatan kota pelabuhan utama
Sudan itu, dan mengatakan bahwa sebuah tim telah dikirim untuk
menyelidiki.
"IDF (militer Israel) melakukan sebuah serangan di Sudan" bunyi artikel halaman depan koran laris Israel, Yedioth Ahronoth.
"Pesawat yang mendekat dari Laut Merah membunuh pria buronan di Afrika," bunyi sebaris kalimat di bawahnya.
Berita serangan itu juga diterbitkan di halaman depan HaYom,
selebaran gratis yang dianggap dekat dengan Perdana Menteri Israel
Benjamin Netanyahu, yang menyebutnya sebagai "Likuidasi di Sudan".
Berita itu juga muncul sebagai buletin menit terakhir di koran kiri Haaretz.
Serangan pada hari Selasa itu membangkitkan kenangan akan serangan
serupa, oleh pesawat asing, terhadap sebuah truk konvoi di Sudan timur,
dekat perbatasan Mesir, di bulan Januari 2009. Media AS dan Israel
memfitnah bahwa truk-truk itu membawa senjata ke Jalur Gaza, untuk
memasok pejuang Palestina dalam serangan tiga minggu Israel atas wilayah
tersebut.