
Gempa
berkekuatan 5 Skala Richter (SR) mengguncang barat daya Fakfak,
Provinsi Papua Barat, Kamis dinihari sekitar pukul 03.16 WIB. (foto:
howstuffworks.com)
JAKARTA - Gempa berkekuatan 5 Skala Richter (SR)
mengguncang barat daya Fakfak, Provinsi Papua Barat, Kamis dinihari
sekitar pukul 03.16 WIB.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika, di Jakarta, Kamis, pusat gempa berada pada 3,68 derajat
lintang selatan - 130,83 derajat bujur timur atau 184 kilometer barat
daya Fakfak, Papua Barat dengan kedalaman 10 kilometer.
Pusat gempa juga berada pada 296 kilometer tenggara Ambon, Maluku,
304 kilometer barat laut Tual, Maluku, 316 kilometer barat daya Sorong,
Papua Barat, dan 2680 kilometer timur laut Jakarta.
Gempa tidak berpotensi tsunami.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter juga mengguncang barat
laut Gunung Sitoli, Sumatra Utara, Rabu (6/4) malam sekitar pukul 21.01
WIB.
Pusat gempa berada pada 1,55 derajat lintang utara dan
97,05 derajat bujur timur, atau 67 kilometer barat laut Gunung Sitoli,
Sumatera Utara, pada kedalaman 15 kilometer.
Gempa dengan
kekuatan 5,9 SR pada pukul 21:01:44 WIB di 1.55 LU - 97.05 BT 5.9 SR 15
km, di 67 km barat Laut Gunungsitoli-Sumut menguncang Pulau Nias. Gempa
ini juga dirasakan di sejumlah kawasan Tapanuli bagian utara.
Meskipun
tidak ada tanda-tanda terjadinya tsunami namun pihak BMKG meminta warga
agar tetap waspada. Kewaspadaan tersebut tidak perlu berlebihan. Sebab,
sejauh ini dari hasil pantauan BMKG kekuatan gempa sangat tidak
perpotensi untuk menimbulkan adanya gelombang air laut yang besar atau
tsunami.
“Kalau gempa itu ada di kedalaman laut. Namun sejauh ini
kita prediksi tidak menimbulkan tanda-tanda tsunami,” terang Kepala
Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) Wilayah I Medan Hendra Suarta.
Hendra memaparkan gempa
tersebut terjadi akibat adanya aktivitas lempengan. Sehingga menimbulkan
pergeseran pada perut bumi. Sementara untuk kawasan daratan yang juga
turut serta merasakan gempa juga tidak perlu khawatir secara berlebihan.
Namun harus tetap mewaspadai adanya kemungkinan longsor di
kawasan tebing. “Kalau akibat gempanya memang tidak akan begitu ada.
Namun tidak menutup kemungkinan akibat gempa yang disusul hujan di
sejumlah akwasan seperti Taput dan Humbahas akan menimbulkan adanya
longsor,” katanya.