
Bukan cuma melontarkan komentar rasis, para pendukung tim Millwall
yang berada di bangku penonton, kata Ellington, juga menirukan suara
monyet sebagai bentuk ejekan terhadap dirinya. Ia mengeluhkan para
petugas stadion yang diam saja melihat tingkah para pendukung tim
Millwall.
"Ada beberapa petugas stadion berkulit hitam di sana, tapi mereka
tidak melakukan apapun. Mereka sepertinya sudah biasa dengan hal itu,
karena mereka tidak berusaha meredam keributan dan meminta penonton
untuk duduk tenang. Seolah tidak terjadi apa-apa, yang membuat saya
berpikir bahwa situasi di luar sana mungkin lebih buruk dari ini," kata
pesepakbola berusia 29 tahun itu.
"Ada anak-anak yang mendengar olok-olokan itu, dan ikut melontarkan
ejekan yang sama. Saya termasuk orang yang pendiam, saya tidak
mengatakan apapun. Tapi saya menulis komentar di Twitter dan mendapat
respon dari banyak orang yang mengatakan bahwa apa yang saya tulis tidak
benar dan saya tidak bisa membuktikannya," sambung Ellington yang juga
seorang mualaf.
Ia menambahkan, memang tidak semua fans tim Millwall mengolok-olok
dirinya, namun ia mendengar ada beberapa orang yang berada di dekat ia
melakukan pemanasan, meneriakkan nama, kata-kata bernuansa rasis, dan
komentar-komentar kasar lainnya.
"Sungguh menyedihkan," tukas Ellington.
Di Twitternya, Ellington menulis, "Jangan ada lagi kerumunan orang
yang rasis dan melontarkan kata-kata kasar, seperti yang saya lihat hari
ini di Millwall."
Meski Ellington tidak mengajukan pengaduan secara formal, induk
organisasi sepakbola dunia FIFA berjanji akan menyelidiki insiden ini
dan jika mereka berhasil mengetahui para pelakunya, FIFA akan melarang
orang bersangkutan untuk menyaksikan pertandingan.
FIFA meminta Ellington untuk menyampaikan keluhannya dan meminta
laporan dari hakim dan petugas stadion tentang peristiwa itu, serta akan
memeriksa rekaman CCTV.