
Tokoh
Yaman kelahiran AS, Anwar al-Awlaki, dalam sebuah video yang dirilis
oleh SITE. Awlaki merupakan salah satu nama yang berada di
urutan atas daftar buron AS. (Foto: SITE)
urutan atas daftar buron AS. (Foto: SITE)
WASHINGTON – Sebuah investigasi yang dilakukan unit
khusus dari media anti-Islam, Fox News mengungkapkan bahwa komisi yang
ditugasi menyelidiki serangan 11 September tidak pernah mendapat
pemberitahuan dari FBI mengenai perintah penangkapan yang dikeluarkan
kemudian ditarik kembali terhadap tokoh kelahiran Amerika, Anwar
al-Awlaki.
Kini, para anggota parlemen di Capitol Hill menginginkan rincian
penangangan kasus Awlaki, khususnya alasan tidak disampaikannya
informasi kemungkinan penangkapan itu kepada Komisi 9/11.
Meski ada kemungkinan peranan Awlaki dalam sejumlah serangan dan
inkonsistensi yang ditemukan dalam paspornya, perintah penangkapan untuk
Awlaki dicabut pada 10 Oktober lalu, hari yang sama saat Awlaki kembali
ke Amerika Serikat setelah tujuh bulan tinggal di Yaman.
Dua orang penyidik senior dari Komisi 9/11 mengatakan kepada Fox News
bahwa mereka tengah mempertimbangkan apakah Awlaki merupakan bagian
dari jaringan pendukung di AS sebelum 9/11. Saat ditanya apakah dokumen
keputusan pemerintah mengenai pencabutan keputusan tersebut semestinya
dibagikan, salah satu penyidik mengiyakannya. Ia menambahkan, keputusan
pencabutan pada hari yang sama dengan kepulangan Awlaki pada Oktober
2002 harus diselidiki.
Laporan Komisi 9/11 tidak menyinggung mengenai perintah penangkapan
Awlaki. Ada catatan kaki panjang mengenai sang ulama yang merujuk pada
salah satu memo internal FBI yang diedarkan pada 8 Oktober 2002, dua
hari sebelum kepulangan Awlaki. Fox News meminta dokumen tersebut melalui UU Kebebasan Informasi pada 2010. Tim investigasi Fox News mendapatkan
27 halaman, namun nyaris semua isinya telah disunting dengan dalih
bahwa materi itu harus tetap dirahasiakan demi keamanan nasional.
Pada hari Selasa (5/4), Direktur FBI Robert Mueller berada di Capitol
Hill dan ditanyai oleh Frank Wolf, perwakilan Republikan asal Virginia,
perihal dokumen-dokumen tersebut.
"Saya menulis surat kepada Anda terkait pemberitaan Fox News
mengenai keputusan FBI pada Oktober 2002 untuk membebaskan Anwar Awlaki
dari tahanan sekembalinya dia ke AS, meski kala itu ada banyak yang
meminta dia ditahan," kata Wolf.
Ia menambahkan, para penyidik komisi itu juga menyampaikan kekhawatiran mereka kepada Fox News.
"Bisakah Anda mengatakan kenapa informasi itu tidak dibagikan kepada
Komisi 9/11 dan memberikan laporan terperinci mengenai pengaturan yang
sesuai?"
Mueller mengatakan, dirinya ingat pernah melihat perintah itu,yang
berasal dari Denver, Colorado, pada musim panas 2002. "Selain itu, tidak
banyak hal lainnya yang bisa dilakukan, khususnya saat ini," kata
Mueller. Tapi, ia tidak menjabarkan lebih lanjut.
"Jika hal ini tidak diberikan kepada Komisi 9/11, pastinya itu
dilakukan dengan tanpa sengaja," sanggah Mueller. "Mungkin dokumen itu
tidak ada dalam arsip, salah satu arsip yang kami berikan kepada Komisi
9/11. Tapi, saya rasa Anda akan mendapati bahwa Komisi 9/11 amat
menghargai kinerja kami yang memberikan informasi kepada mereka. Anda
tahu, kami memberikan segala yang kami punya dalam arsip kami."
Menurut Mueller, dirinya akan menemui anggota Kongres yang awalnya
menyurati FBI pada musim panas 2010 terkait kepulangan misterius Awlaki
ke AS setelah tayangan Fox News Special: The American Terrorist disiarkan.
"Saya akan dengan senang hati menanggapinya. Saya bisa katakan kepada
Anda bahwa kami berusaha memberikan segala yang kami punya yang sesuai
dengan kepentingan Komisi 9/11 kala itu," kata Mueller.
Departemen Kehakiman AS mengklaim bahwa kepulangan Awlaki ke AS hanya kebetulan. Dalam pernyataan kepada Fox News
Mei lalu, Departemen Kehakiman mengatakan, tidak ada cukup bukti untuk
tetap melakukan perintah penangkapan terhadap Awlaki. Dua orang penyidik
dan mantan penyidik yang mengetahui kasus itu membantah klaim tersebut.