
Mengundurkan diri dari Partai Baath yang otokratik, yang telah
memerintah Suriah sejak mengambil kekuasaan dalam kudeta tahun 1963,
tidak terpikirkan sebelum adanya aksi protes pro-demokrasi meletus di
kota selatan Deraa pada 18 Maret lalu.
Dua ratus anggota partai dari provinsi dan daerah sekitar Deraa
mengatakan mereka telah mengundurkan diri sebagai aksi protes terhadap
serangan mematikan, di mana pasukan keamanan menewaskan sedikitnya 35
orang hanya di kota itu saja.
"Mengingat sikap negatif yang diambil oleh kepemimpinan Partai Baath
Arab Sosialis terhadap peristiwa di Suriah secara umum dan di Deraa
khususnya, dan setelah banyaknya kematian serta ribuan orang terluka di
tangan aparat keamanan, kami nyatakan bahwa kami secara bersama
melakukan pengunduran diri," kata mereka dalam sebuah deklarasi.
28 anggota partai Baathi lainnya di kota pesisir yang bergolak Banias
juga mengundurkan diri hari Rabu kemarin ditengah aksi protes menentang
sikap keras aparat keamanan menindak aksi warga dan penyiksaan serta
pembunuhan yang mereka lakukan."
Para analis mengatakan demonstrasi yang telah menyebar di seluruh
Suriah intensitasnya telah semakin tumbuh, dengan pemrotes yang mulai
menyerukan reformasi sistem menuntut Assad digulingkan.
Pasukan keamanan Suriah pagi Rabu kemarin mengepung Banias, sementara
tank dan pasukan berpatroli di Deraa bergerak ke pinggiran kota
Damaskus dari Douma, basis lain aksi protes anti-pemerintah.