Karzai Perintahkan Selidiki Pembantaian NATO

Written By Juhernaidi on Jumat, 08 April 2011 | 7:03:00 PM

Pasukan NATO di Afghanistan. Presiden Hamid Karzai memerintahkan penyelidikan atas kematian warga Afghanistan akibat serbuan NATO. (Foto: AP)
Pasukan NATO di Afghanistan. Presiden Hamid Karzai
memerintahkan penyelidikan atas kematian warga Afghanistan
akibat serbuan NATO. (Foto: AP)

KABUL  – Presiden Afghanistan Hamid Karzai memerintahkan penyelidikan atas serangan NATO yang menewaskan lima warga sipil minggu ini. Serangan itu terjadi di provinsi utara Sar-e Pol, tapi NATO berskikeras mengklaim bahwa mereka yang terbunuh atau ditahan adalah militan.
Karzai meminta Gubernur Sar-e Pol, Sayed Anwar Rahmati, untuk menetapkan identitas korban dan mengetahui pasti situasi pembunuhan.
Sebuah pernyataan dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO mengonfirmasi bahwa tentara ISAF dan Afghan telah melakukan operasi gabungan pada hari Senin (4/4).
Ketika ditanya apakah ISAF mau menambahkan sesuatu dalam pernyataannya terkait dengan laporan adanya korban sipil, seorang juru bicara mengatakan, “Kami mengetahui laporan itu. Kami mendukung penuh keputusan Presiden Karzai dan menantikan hasil investigasi.”
Investigasi itu dilakukan saat ketegangan meningkat atas pembunuhan warga sipil oleh NATO.
Tentara ISAF pada hari Senin menyerang sebuah rumah di Sar-e Pol, menewaskan enam orang dan menahan empat lainnya.
Gubernur Sayed Anwar Rahmati mengatakan bahwa korban tewas adalah warga sipil tapi ISAF mengatakan mereka adalah pemberontak dan wakil kepala polisi provinsi menambahkan tidak ada bukti bahwa mereka bukan kombatan.
Karzai sering mengkritik pasukan asing pimpinan AS di Afghanistan atas kematian warga sipil dalam operasi militer, sebuah isu yang sangat sensitif di negara tersebut dan sumber ketegangan antara Karzai dan sekutu Baratnya.
Sementara itu, polisi Kabul mengatakan bahwa tentara Inggris telah menewaskan seorang wanita Afghan dan melukai seorang wanita dan anak kecil dalam sebuah kecelakaan mobil di ibukota pada hari Rabu (6/4).
Kecelakaan itu terjadi di tengah memanasnya sentimen anti-Barat di seluruh Afghanistan akibat pembakaran Al Qur'an oleh seorang pendeta fundamentalis radikal AS di akhir Maret lalu.
Kecelakaan yang menewaskan seorang wanita itu memicu protes dari pemrotes yang melempari batu ke arah pasukan internasional.
Tapi juru bicara militer Kabul mencabut pernyataan awal yang mengatakan bahwa dua orang tewas dalam kecelakaan lalu lintas dan korban ketiga ditembak mati oleh pasukan asing dalam demonstrasi setelah itu.
“Kami memberikan informasi yang kami terima tepat setelah insiden terjadi yang didasarkan pada pernyataan saksi mata yang ternyata tidak akurat,” ujar juru bicara Hashmat Stanikzai.
ISAF mengonfirmasi bahwa satu warga sipil tewas dan dua lainnya terluka dalam kecelakaan lalu lintas tapi menekankan, “Tidak ada tembakan yang dilepaskan oleh personil ISAF.”

Simulasi Jangka Sorong