
Pasukan
NATO di Afghanistan. Presiden Hamid Karzai
memerintahkan penyelidikan atas kematian warga Afghanistan
akibat serbuan NATO. (Foto: AP)
memerintahkan penyelidikan atas kematian warga Afghanistan
akibat serbuan NATO. (Foto: AP)
KABUL – Presiden Afghanistan Hamid Karzai
memerintahkan penyelidikan atas serangan NATO yang menewaskan lima warga
sipil minggu ini.
Serangan itu terjadi di provinsi utara Sar-e Pol, tapi NATO
berskikeras mengklaim bahwa mereka yang terbunuh atau ditahan adalah
militan.
Karzai meminta Gubernur Sar-e Pol, Sayed Anwar Rahmati, untuk
menetapkan identitas korban dan mengetahui pasti situasi pembunuhan.
Sebuah pernyataan dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF)
pimpinan NATO mengonfirmasi bahwa tentara ISAF dan Afghan telah
melakukan operasi gabungan pada hari Senin (4/4).
Ketika ditanya apakah ISAF mau menambahkan sesuatu dalam
pernyataannya terkait dengan laporan adanya korban sipil, seorang juru
bicara mengatakan, “Kami mengetahui laporan itu. Kami mendukung penuh
keputusan Presiden Karzai dan menantikan hasil investigasi.”
Investigasi itu dilakukan saat ketegangan meningkat atas pembunuhan warga sipil oleh NATO.
Tentara ISAF pada hari Senin menyerang sebuah rumah di Sar-e Pol, menewaskan enam orang dan menahan empat lainnya.
Gubernur Sayed Anwar Rahmati mengatakan bahwa korban tewas adalah
warga sipil tapi ISAF mengatakan mereka adalah pemberontak dan wakil
kepala polisi provinsi menambahkan tidak ada bukti bahwa mereka bukan
kombatan.
Karzai sering mengkritik pasukan asing pimpinan AS di Afghanistan
atas kematian warga sipil dalam operasi militer, sebuah isu yang sangat
sensitif di negara tersebut dan sumber ketegangan antara Karzai dan sekutu Baratnya.
Sementara itu, polisi Kabul mengatakan bahwa tentara Inggris telah
menewaskan seorang wanita Afghan dan melukai seorang wanita dan anak
kecil dalam sebuah kecelakaan mobil di ibukota pada hari Rabu (6/4).
Kecelakaan itu terjadi di tengah memanasnya sentimen anti-Barat di seluruh Afghanistan akibat pembakaran Al Qur'an oleh seorang pendeta fundamentalis radikal AS di akhir Maret lalu.
Kecelakaan yang menewaskan seorang wanita itu memicu protes dari pemrotes yang melempari batu ke arah pasukan internasional.
Tapi juru bicara militer Kabul mencabut pernyataan awal yang
mengatakan bahwa dua orang tewas dalam kecelakaan lalu lintas dan korban
ketiga ditembak mati oleh pasukan asing dalam demonstrasi setelah itu.
“Kami memberikan informasi yang kami terima tepat setelah insiden
terjadi yang didasarkan pada pernyataan saksi mata yang ternyata tidak
akurat,” ujar juru bicara Hashmat Stanikzai.
ISAF mengonfirmasi bahwa satu warga sipil tewas dan dua lainnya
terluka dalam kecelakaan lalu lintas tapi menekankan, “Tidak ada
tembakan yang dilepaskan oleh personil ISAF.”