
Fenomena
tanah bergerak telah mengancam rumah-rumah penduduk di Desa Kalitlaga,
Kecamatan Pagentan,
Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dan membuat
warga setempat meminta direlokasi. (foto: Google)
Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dan membuat
warga setempat meminta direlokasi. (foto: Google)
BANJARNEGARA - Fenomena tanah bergerak telah
mengancam rumah-rumah penduduk di Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan,
Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dan membuat warga setempat meminta
direlokasi.
Hingga Senin ini, tanah dirasakan masih bergerak (labil) sehingga
warga meminta segera direlokasi. Dilaporkan 23 rumah rusak serta 45
rumah lainnya terancam.
"Sejumlah warga sudah minta direlokasi.
Apalagi gerakan tanah masih terus dirasakan dan hingga saat ini jumlah
rumah yang terancam mencapai 45 unit, 23 di antaranya rusak," kata
Sekretaris Desa Kalitlaga, Suprapto.
Menurut dia, sejumlah
korban tanah bergerak hingga saat ini masih mengungsi ke berbagai
lokasi karena hujan deras yang terus mengguyur desa ini mengakibatkan
kondisi tanah semakin labil dan gerakannya makin dirasakan warga.
Seorang warga Desa Kalitlaga, Marjadi (50) mengatakan, kerusakan rumahnya semakin parah akibat gerakan tanah tersebut.
"Kalau tidak segera direlokasi, kerusakan rumah saya dan warga lainnya
tentu akan lebih parah lagi. Oleh karena itu, kami berharap pemerintah
segera merelokasi rumah warga ke tempat yang aman," katanya.
Secara terpisah, anggota DPRD Kabupaten Banjarnegara Bawono mengatakan,
tanah bergerak tersebut tidak hanya mengancam tempat tinggal warga
tetapi juga dapat merusak sekitar 40 hektare kebun warga.
Menurut dia, upaya relokasi hingga saat ini masih dalam pembicaraan
karena ada dua alternatif penggunaan lahan, yakni tanah bengkok kepala
desa atau tanah bengkok kepala urusan (kaur).
"Namun masih harus
dilakukan pertimbangan yang lebih rinci lagi untuk dasar aturannya
sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," katanya.
Seperti diketahui, tanah bergerak di Desa Kalitlaga terjadi sejak hari
Kamis (7/4) lalu sehingga mengakibatkan 23 rumah rusak parah dan
bergeser antara lima hingga 15 meter dari lokasi semula.