Serangan Barat Tidak Mampu Geser Kekuatan Gaddafi

Written By Juhernaidi on Jumat, 25 Maret 2011 | 9:28:00 AM

Para pemberontak Libya merayakan kemenangan dengan menari di atas bangkai tank milik Moammar Gaddafi yang dihancurkan oleh serangan pasukan asing di Benghazi pada 20 Maret 2011. (Foto: Getty Images)
TRIPOLI - Pesawat-pesawat tempur Barat menghantam Libya untuk malam yang kelima pada hari Kamis, tetapi sejauh ini gagal menghentikan tank Muammar Gaddafi memberangus kota yang dikuasai pemberontak atau melecuti senjatanya dari persimpangan strategis di timur.
Tank-tank Gaddafi berputar kembali ke Misratah bawah kegelapan dan mulai menyusuri daerah dekat rumah sakit utama, penduduk dan pemberontak mengatakan, melanjutkan serangan mereka setelah senjata mereka dibungkam di siang hari oleh serangan udara Barat.
Penembak jitu Pemerintah di kota terbesar ketiga Libya yang tidak terpengaruh oleh serangan bom dan telah menembak tanpa pandang bulu, ujar warga. Seorang juru bicara pemberontak mengatakan penembak jitu telah membunuh 16 orang.
"Tank pemerintah mendekati rumah sakit dan menyusuri daerah Misrata," kata seorang dokter di Misrata yang dapat dihubungi melalui telepon sebelum sambungannya terputus.
Tidak mungkin untuk secara independen memverifikasi laporan-laporan itu.
Militer AS mengatakan telah berhasil mendirikan sebuah zona larangan terbang di atas wilayah pesisir Libya dan mulai melancarkan serangan ke arah tank Gaddafi. Para sekutu terbang 175 sorti dalam 24 jam, dengan AS menerbangkan 113 dari semua, seorang komandan AS mengatakan.
Menteri Pertahanan Perancis Gerard Longuet mengatakan Prancis telah menghancurkan sekitar 10 kendaraan lapis baja Libya selama tiga hari.
Resolusi Dewan Keamanan PBB ia berkata, "menetapkan bahwa koalisi memiliki semua cara yang ada untuk melindungi warga sipil. Apa mengancam populasi saat ini adalah tank dan artileri," katanya dalam sebuah wawancara dengan Le Figaro yang diterbitkan pada hari Kamis.
Pemerintah Libya menyangkal tentara melakukan suatu operasi ofensif dan mengatakan pasukannya hanya membela diri ketika mereka diserang.
Tapi penduduk di Zintan, barat daya Tripoli mengatakan Gaddafi pasukan yang menurunkan lebih banyak tentara dan tank untuk membombardir kota yang dikuasai pemberontak. Pasukan Pemberontak di timur sementara ini masih ditembaki luar persimpangan strategis Ajdabiyah setelah lebih dari tiga hari untuk mencoba merebut kembali wilayah itu.
Televisi pemerintah Libya mengatakan pesawat-pesawat Barat telah menyerang di Tripoli dan Jafar, di barat daya ibukota.
"Sasaran militer dan sipil diserang oleh tentara kolonialis," kata televisi.
Sementara pertempuran berkobar, NATO kembali lagi gagal untuk setuju untuk mengambil alih komando operasi militer dari Amerika Serikat, terutama karena adanya keberatan dari Turki, kata para diplomat.
Amerika Serikat, dengan pasukan yang sudah ditempatkan di Irak dan Afghanistan, mengatakan ingin menyerahkan peran utamanya di Libya dalam "hitungan hari" dan ingin NATO untuk memainkan peran penting dalam perintah operasi, meskipun struktur yang tepat dari perannya masih dalam pembahasan.
"Saya pikir ini akan menjadi hitungan hari di mana Anda melihat sebuah gerakan ke arah transisi yang berkaitan dengan komando dan kontrol," kata seorang ajudan Presiden Barack Obama kepada wartawan.
Washington, London dan Paris sepakat pada hari Selasa bahwa aliansi harus memainkan peran operasional penting, tetapi persetujuan dari keseluruh 28 negara NATO diperlukan. Keberatan dari anggota NATO Turki telah menunda perjanjian mengenai peran aliansi itu selama tiga hari dan hari keempat perundingan di Brussel itu akan jatuh tempo pada Kamis.
Turki mengatakan tidak mau NATO bertanggung jawab atas operasi ofensif yang dapat menyebabkan korban sipil atau bertanggung jawab atas menegakkan mandat zona larangan terbang PBB sementara pesawat koalisi secara bersamaan membom pasukan Libya.
Perancis ingin kelompok pengarah ad hoc dari anggota koalisi, termasuk Liga Arab, untuk melakukan kontrol politik. Semua bangsa dipersilahkan untuk bergabung, seorang sumber presiden Perancis berkata.
"Kita perlu memiliki tempat di mana semua orang yang ingin berkomitmen untuk membantu Libya membangun masa depan dapat bertemu dan mendiskusikan kerangka politik," katanya. "Ini tentang menyertai proses militer dengan proses politik."
Kelompok ini akan bertemu di London Selasa depan.
"Kami telah meluncurkan gagasan tentang grup kontak dan ternyata itu adalah sukses besar," kata sumber Perancis.

Simulasi Jangka Sorong