Pilih Tak Larang Ahmadiyah, Sri Sultan Terancam

Written By Juhernaidi on Rabu, 09 Maret 2011 | 10:05:00 PM

Di tengah sejumlah daerah mengeluarkan larangan Ahmadiyah, Sultan Hamengkubuwono X menjamin tak akan mengeluarkan aturan serupa. (foto: mediajurnalindonesia.com)
 Siang ini, Front Pembela Islam (FPI) akan mendemo Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Kompleks Kepatihan. Terkait sikap Gubernur yang menyatakan, tak akan mengeluarkan larangan kegiatan jemaah Ahmadiyah.

Salah satu koordinator aksi FPI DIY, Herman mengatakan demo akan dilakukan pukul 13.00 WIB. Massa diperkirakan mencapai ratusan orang. "Estimasinya 500 orang," kata dia, Rabu (9/3/2011).

"Kami mendesak Sultan mengeluarkan SK pelarangan Ahmadiyah. Kami akan beraudiensi dengan Sultan, apa alasannya Sultan tidak mengeluarkan SK," tambah dia.

Aksi demo berimbas pada sekolah Ahmadiyah di Yogyakarta. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, murid-murid dipulangkan lebih awal. "Murid satu kompleks sekolah PIRI (Perguruan Islam Republik Indonesia) dipulangkan untuk antisipasi penyerangan massa ormas tertentu," kata guru kesenian SMA PIRI, Sasongko, Rabu siang. Kompleks sekolah PIRI yang berada di dekat Stadion Mandala Krida terdiri dari SMA PIRI 1, SMK PIRI 1, SMK PIRI 2, SMP PIRI 1.

Dijelaskan dia, normalnya murid belajar sampai pukul 13.00 WIB. Namun hari ini, mereka dipulangkan pukul 10.30. "Kami khawatir massa bergeser ke sekolah atau saat siswa ramai-ramai pulang sekolah bertemu dengan kelompok yang mau menyerang, jadi berabe," kata dia.

Sementara, salah satu murid, Dian Inggar mengaku gurunya memulangkan murid-murid segera akibat aksi demo. Ia menyesalkan kalau sekolahnya ikut jadi sasaran. "Kami di sini belajar, tidak ngurusin Ahmadiyah, NU, Muhammadiyah," kata dia.

Sebelumnya, Kantor Gubernur DIY yang berada di Kepatihan jalan Malioboro Yogyakarta, Rabu siang sekira pukul 13.00 WIB akan 'diserbu' pasukan dari Front Pembela Islam (FPI) DIY-Jateng.

Massa dari FPI ini meminta Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubono X, untuk menurunkan SK larangan Jemaah Ahmadiyah di Yogyakarta.

Di tengah sejumlah daerah mengeluarkan larangan Ahmadiyah, Sultan Hamengkubuwono X menjamin tak akan mengeluarkan aturan serupa.

"Yogyakarta saat ini damai sehingga tidak perlu ada provokasi," kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan HB X, saat berkunjung ke Bantul.

Menurut Sultan, keberadaan Ahmadiyah di Yogyakarta tidak pernah menimbulkan masalah. "Bagi daerah yang mengeluarkan SK pelarangan Ahmadiyah, itu inisiatif mereka untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan."

Sementara itu, Koordinator Lapangan FPI DIY-Jateng Herman menjelaskan, aksi yang dilakukannya sudah sesuai prosedur. Artinya, sudah ada pemberitahuan kepada pihak kepolisian.

“Sudah ada izinnya. Kami akan melakukan aksi dengan membaca salawat sepanjang jalan, sedikitnya ada sekira 500 laskar FPI yang siap besok,” ujar Herman.

Disinggung terkait Sultan tidak ada di Kepatihan dan masih berada di luar negeri, Herman mengatakan tidak menjadi masalah. “Kan ada yang memawilkan. Selain itu, kami juga sudah membuat surat pernyataan. Konsepnya sudah jelas, kami meminta sultan untuk melarang ahmadiyah,” katanya.

Herman kembali menegaskan, hendak hengkang mendukung penetapan dalam kancah pengisian jabatan Gubernur DIY jika Sultan tidak menekan SK larangan Ahmadiyah. “Kami tidak akan mendukung pemilihan, jika Sultan tidak melarang ahmadiyah di Yogyakarta,” tambahnya.

Sementara itu, Kabag Ops Polresta Yogyakarta Kompol Parwoto saat dikonfirmasi siap melakukan pengamanan. Pihaknya merasa yakin aksi yang dilakukan besok tidak anarkir.

“Saya pikir mereka (FPI DIY,red) tidak anarkis. Mudah-mudahan tidak ada penyusup untuk memprovokasi keadaan,” katanya.

Perwira nomor tiga di jajaran polresta Yogyakarta ini menambahkan, jumlah personel yang diterjunkan besok ada 600 anggota dari berbagai satuan. “Ada dari Intelkam, Reskrim, Lantas, Sabara, maupun Dalmas,” paparnya

Simulasi Jangka Sorong