Petinju legendaris Muhammad Ali meminta pemimpin spiritual negara Republik Islam Iran memberikan belas kasihan dan membebaskan dua warga AS yang ditahan di Iran atas tuduhan kegiatan mata-mata.
Hal tersebut diungkapkan oleh keluarga Shane Bauer dan Josh Fattal,
dua warga negara AS yang ditangkap pada bulan Juli 2009 di dekat
perbatasan Irak-Iran. Keduanya mengatakan, mungkin secara tak sengaja
memasuki wilayah Iran saat sedang berjalan-jalan di pegunungan.
Penangkapan ini membuat hubungan Iran-AS yang selama ini sudah tegang
oleh persoalan nuklir Iran, semakin tegang.
Sementara Sarah Shourd, warga negara AS yang juga ditangkap, sudah
dibebaskan dengan jaminan sebesar 500.000 USD pada bulan September dan
sudah kembali ke AS.
Jeanie Kahnke, juru bicara Muhammad Ali Center di Louisville,
Kentucky membenarkan bahwa mantan juara dunia tinju kelas berat yang
sekarang berusia 69 tahun itu, sudah mengirimkan surat pada Ayatullah
Ali Khamenei.
Kahnke mengatakan, Muhammad Ali pernah berkunjung ke Iran dan
mendapat sambutan hangat di negara itu. Dalam surat yang ditujukan pada
pemimpin spiritual tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei, Ali meminta
Khamenei menunjukkan "belas kasihan"nya pada dua warga negara AS ditahan
di Iran.
"Saya kagum dengan belas kasih yang telah Anda berikan pada saudara
perempuan mereka Sarah Shourd, dengan mengizinkannya kembali ke
keluarganya. Saya meminta belas kasih dan rasa kasih sayang yang sama
juga diberikan pada mereka berdua (Bauer dan Fattal)," demikian isi
surat tertanggal 1 Februari 2010.
Keluarga dua warga AS yang ditahan di Iran juga mendapatkan salinan
surat tersebut. Mereka secara khusus menyampaikan rasa terima kasih pada
Muhammad Ali dan semua pihak yang mengenal Bauer dan Fattal.
"Mereka tidak layak berada di penjara. Kami berharap dan berdoa, Iran
mau mendengar permintaan ini dan meresponnya dengan belas kasih. Sudah
saatnya mimpi buruk ini berakhir," kata pihak keluarga.
Di persidangan tertutup pada bulan Februari lalu, menurut laporan
televisi nasional Iran, Bauer dan Fattal menyatakan diri mereka tidak
bersalah. Persidang kedua warga negara AS itu, menurut kantor berita IRNA, akan dilanjutkan pada bulan Mei mendatang.