Pemberitaan Gulingkan SBY Catut FPI Ikut "Revolusi Islam"

Written By Juhernaidi on Kamis, 24 Maret 2011 | 10:04:00 AM

Ketua Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab mengaku tidak tahu menahu soal Kabinet Dewan Revolusi Islam seperti yang diberitakan Al Jazeera dalam laporan eksklusifnya.
Ketua Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab mengaku tidak tahu menahu soal Kabinet Dewan Revolusi Islam seperti yang diberitakan Al Jazeera dalam laporan eksklusifnya.

JAKARTA  - Ketua Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab mengaku tidak tahu menahu soal Kabinet Dewan Revolusi Islam seperti yang diberitakan Al Jazeera dalam laporan eksklusifnya. "Saya pikir itu sesuatu yang tidak benar. Jadi saya tidak tahu," kata Habib Rizieq di Kantor Kementerian Agama. Sebagaimana ramai diberitakan bahwa jaringan televisi Al Jazeera menurunkan laporan investigasi berjudul Plot Untuk Menggulingkan Presiden Indonesia Terbongkar. Laporan itu menyebutkan bahwa sejumlah jenderal purnawirawan sedang berusaha menggulingkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari kursi presiden.
Guna mewujudkan rencana itu, para purnawirawan itu bekerjasama dengan sejumlah kelompok Islam garis keras, juga dalam kasus kekerasan terhadap jemaah Ahmadiyah di Cikeusik.
Video Al Jazeera juga menayangkan daftar "Dewan Revolusi Islam" yang beredar di Internet. Tertera di situ, dewan ini dipimpin oleh Abu Bakar Ba'asyir. Dalam daftar itu ada nama purnawirawan jenderal.
Habib Rizieg menegaskan, bahwa FPI bukan saja tidak pernah membuat daftar Kabinet Revolusi itu, tapi sama sekali tidak tahu soal kabinet itu. Habib meminta kabar itu diklarifikasi. FPI, katanya, "Sama sekali tidak pernah membuat daftar kabinet revolusi.
Habib Rizieq mengaku khawatir jika FPI  terus dituding oleh pihak lain sebagai kelompok yang berencana melakukan  makar. Menurut Rizieq, semua tindakan yang dilakukan FPI harus berada dalam koridor konstitusi.

"Saya pikir ini jadi kontraproduktif, dikira akan membuat makar dan nanti dikira pengalihan isu. Saya tidak menolak apresiasinya tapi kita harus main di koridor konstitusional," ucap Rizieq.

Namun Rizieq mengaku tidak akan mempermasalahkan berita Al Jazeera itu hingga ke ranah hukum.

"Welcome saja, tapi kalau sudah menyangkut permasalahan hukum saya pikir ini akan kita pelajari dulu. Kita selesaikan secara elegan," kata Rizieq.
Sebelumnya, Organisasi masyarakat (ormas) Islam seperti FPI, MUI, NU, Muhammadiyah, dan Dewan Dakwah Islam (DDI) sepakat mengeluarkan satu opsi dalam diskusi dengan Dirjen Bimas Islam Nazaruddin Umar. Opsi itu adalah Ahmadiyah harus dibubarkan.

"Kita sepakat sebagai ormas Islam, Ahmadiyah ini hanya ada satu opsi saja, bubarkan! Tidak ada opsi lain," ujar Ketua FPI Habib Rizieq di kantor Kementerian Agama, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Menurut Rizieq, dalam dialog itu, pimpinan PBNU Slamet Effendy mengklarifikasi adanya statemen yang menyebutkan PBNU tidak mengatakan Ahmadiyah sesat. Dalam forum tersebut, kata Rizieq, Slamet menyatakan PBNU mengeluarkan putusan Ahmadiyah sesat.

"Beliau (Slamet Effendy) mengeluarkan putusan dari PBNU (pusat) sampai PBNU di berbagai daerah sepakat bahwa Ahmadiyah adalah sesat. Ahmadiyah ada di luar Islam," kata Rizieq.

Rizieq mengapresiasi klarifikasi Slamet Effendy. Masyarakat juga diminta jangan percaya pada LSM-LSM yang mencatut nama PBNU dan mengatakan jika Ahmadiyah tidak sesat.

Setelah dialog dengan ormas Islam, Kemenag juga akan berdiskusi dengan tokoh-tokoh seperti Hasyim Muzadi dan Jimly Asshiddiqie siang ini.

Simulasi Jangka Sorong