WASHINGTON - Mars boleh mempesona penulis fiksi
ilmiah, Jupiter memukau karena ukurannya yang raksasa, dan Saturnus
terlihat cantik dihiasi lingkaran cincinnya.
Namun, si mungil
Merkurius tetap paling mengundang rasa ingin tahu para ahli sedunia.
Sebab planet itu dianggap paling aneh. Menyimpan berjuta misteri untuk
dikuak.
Merkurius memiliki perpindahan temperatur ekstrim dari panas ke dingin.
Entah
kenapa siang hari jauh lebih lama ketimbang malam hari setiap tahunnya.
Dan anehnya, meski planet ini paling dekat dengan matahari, para
ilmuwan menemukan adanya es berton-ton di kawahnya yang gelap.
Kini
Bumi akan berkenalan lebih jauh dengan planet sepupu eksentriknya itu,
planet berbatu dan bertemperatur ekstrim. Kamis nanti, 17 Maret 2011,
untuk pertama kalinya, sebuah pesawat ruang angkasa NASA kecil bernama
MESSENGER akan memasuki orbit Merkurius.
MESSENGER, yang merupakan singkatan dari MErcury Surface, Space
ENvironment, GEochemistry and Ranging, merupakan satelit robot bermassa
485 kilogram buatan NASA.
Ia akan berputar-putar pada jarak 125 mil (200 kilometer) di atas permukaan planet.
Secara kebetulan, beberapa hari sebelum observasi itu dilakukan, akan
menjadi waktu terbaik bagi penduduk Bumi untuk melihat Merkurius dengan
mata telanjang.
"Merkurius kerap kali disebut planet yang
terlupakan," ujar Sean Solomon, ahli geologi planet dari Carnegie
Institution, yang juga menjabat sebagai kepala ilmuwan MESSENGER.
"Planet
ini ekstrim dalam banyak hal. Dia planet terkecil yang terbuat dari
bahan terpadat, dan merupakan yang terdekat dengan matahari," jelasnya.
"Kami
semua sangat antusias bisa mencapai raihan ini dan kami begitu
bersemangat mempelajari berbagai rahasia yang akhirnya akan
diperlihatkan Merkurius kepada kita,"
MESSENGER direncanakan
akan memasuki orbit Merkurius dan berputar-putar selama setahun. Untuk
semua tugasnya itu, satelit senilai US$446 juta itu (Rp3,9 triliun),
harus mampu bertahan dari tarikan gravitasi matahari.
Ketika
sudah mengorbit nanti, MESSENGER akan memetakan seluruh permukaan
Merkurius serta merekam topografi dan komposisi planet dalam skala kecil
hingga puluhan meter.
Dalam misi ini, MESSENGER juga akan
mengukur perbedaan dalam atmosfer Merkurius yang renggang dan terdiri
dari hydrogen, helium serta ion-ion logam. Informasi ini diharapkan
mampu memberi informasi tentang bagaimana atmosfer yang tipis itu bisa
kembali terbentuk setelah ion-ion dilepaskan ke angkasa.
Merkurius
sendiri memiliki orbit yang sangat elips. Rentang jaraknya ke matahari
sekitar 29 juta mil (47 juta kilometer) hingga 43 juta mil (69 juta
kilometer) untuk jarak terjauhnya. Untuk diketahui, Merkurius mengorbiti
matahari setiap 88 hari di Bumi.