Merasa Benar, The Age Minta Isu SBY Dibuktikan & Diuji

Written By Juhernaidi on Jumat, 18 Maret 2011 | 10:04:00 AM

Harian Australia The Age menyarankan Pemerintah Indonesia untuk melakukan investigasi membuktikan tuduhan bahwa SBY telah melakukan korupsi dan 'Abuse of Power'. (foto: tempointeraktif.com)
JAKARTA  - Politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengungkapkan, dalam laporannya hari Kamis kemarin, koran Australia `The Age` membantah kalau laporannya menyangkut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang bersumber dari Kedubes AS dan kemudian dibocorkan `Wikileaks hanyalah "sampah".

"Koran `The Age` menjelaskan, penting untuk dicatat, bahwa laporan ini bukanlah hanya berdasarkan satu atau beberapa dokumen saja," katanya melalui hubungan telefon seluler, Kamis malam, mengutip `The Age`. Bambang Soesatyo selanjutnya menjelaskan, `The Age` memastikan, laporan mereka itu berdasarkan dari banyak dokumen atau kabel yang dikumpulkan oleh Diplomat Senior AS selama bertahun-tahun dengan kontak-kontak tidak sembarangan.

"Koran Australia itu juga memaparkan, laporan tersebut telah membuka babak baru hubungan AS-Indonesia dan memunculkan kritisisme di Jakarta khususnya istana," tuturnya.

Namun demikian, kata Bambang Soesatyo, `The Age` kembali menegaskan posisinya tidak untuk menghakimi Presiden Yudhoyono atas isi kabel yang sebelumnya merupakan rahasia.

"Oleh karenanya, (`The Age`) tidak akan meminta maaf atas tindakannya mengekspose isi kabel dan menjadikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sorotan publik," katanya.

Ditambahkan, bocoran menunjukkan, apa yang SBY sebut sebagai `New Indonesia` -Indonesia bebas korupsi- masih merupakan ilusi.

Hal ini, demikian Bambang Soesatyo mengutip "The Age`, sangat memalukan, mengingat SBY selama ini menikmati reputasi sebagai pribadi yang jujur dan dianggap sebagai reformis pro demokrasi paling penting.

"Karena itu, `The Age` lalu menyarankan Pemerintah Indonesia melakukan investigasi untuk membuktikan tuduhan tersebut, (bahwa SBY telah melakukan korupsi dan `Abuse of Power`)," katanya lagi.

Sebab, lanjut Bambang Soesatyo masih berdasar laporan terbaru `The Age`, demokrasi Indonesia dibuktikan dan diuji dengan adanya tuduhan yang mengganggu tersebut.

Sebelumnya, mantan Presiden RI ke-3 BJ Habibie meminta masyarakat tidak berpolemik dengan data Wikileaks terkait korupsi di Indonesia. Pasalnya, bocoran dokumen rahasia diplomat AS tersebut bisa membuat kacau Indonesia.

"Serahkan kepada pihak yang bercek-cok. Jangan berpolemik dan didebatkan," ujarnya kepada okezone usai menghadiri kuliah umum di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.

Dijelaskan Habibie, data wikileaks bisa menjadi sangat berbahaya jika didebatkan dengan orang yang salah. Sebab, bisa berakibat kepada hancurnya persatuan dan kesatuan masyarakat. "Jangan sampai kacau negara ini," katanya.

Habibie mengisi kuliah umum di hadapan seribuan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah dengan tema teknologi dan demokrasi. Dalam ceramahnya, Habibie banyak menjelaskan tentang perlunya kecintaan dalam menjalankan suatu pekerjaan.

Simulasi Jangka Sorong