Menegangkan, Muncul Isu Puluhan Paket Bom Buku Dipersiapkan

Written By Juhernaidi on Kamis, 17 Maret 2011 | 6:16:00 PM

Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo mengatakan, ada modus baru dalam teror bom yang ditujukan kepada perorangan akhir-akhir ini. Polisi akan menelusuri motif pelaku yang menggunakan modus ini. (foto: Vivanews.com)
Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo mengatakan, ada modus baru dalam teror bom yang ditujukan kepada perorangan akhir-akhir ini. Polisi akan menelusuri motif pelaku yang menggunakan modus ini. (foto: Vivanews.com)
JAKARTA (Berita SuaraMedia) - Dalam tiga hari, empat teror bom mengguncang Jakarta. Terakhir, artis Ahmad Dhani mendapat teror bom serupa dengan bom yang ditujukan untuk aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla. Informasi beredar, ada 37 sampai 44 paket buku teror bom yang disiapkan.

Tapi, kabar adanya puluhan paket bom yang tersebar itu langsung dibantah Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo. "Tidak ada," kata Timur di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2011). Timur mengatakan, ada modus baru dalam teror bom yang ditujukan kepada perorangan akhir-akhir ini. Polisi akan menelusuri motif pelaku yang menggunakan modus ini.

"Jadi begini, ini kan modus baru jadi perlu lebih dalam pemeriksaan," kata mantan Kapolda Metro Jaya ini. Timur belum bisa menjelaskan, apakah pelaku merupakan 'pemain lama' atau masih terkait jaringan teroris Noordin M Top.

"Kita jangan menduga-duga dulu. Ini modus baru. Kita perlu melakukan langkah-langkah lebih cermat," ujar Timur.

Hanya saja, kata dia, salah satu ciri khas pelaku yakni mengirim paket menggunakan kurir. "Itu yang memang sedang kami periksa secara lebih cermat kurir-kurir tadi yang memang jadi target kita," ucapnya.

Kabar adanya puluhan paket ini sudah tersiar sejak kemarin. Informasi yang diterima Kantor Berita VIVAnews.com, bahkan diduga ada 44 paket yang disiapkan. "Apakah sudah dikirim atau belum, itu belum bisa dipastikan," kata sumber VIVAnews.com di kepolisian.

Sebelumnya, Ketua MPR Taufiq Kiemas (TK) prihatin dengan maraknya aksi bom buku. TK pun mendesak polisi agar segera mengungkap kasus ini. Seminggu harus sudah beres!

"Seminggu ini harus bisa diungkap, jangan lama-lama. Kerja aparat harus cepat dan tegas. Tidak boleh terjadi lagi, harus selesai. Saya percaya semua polisi tidak ada yang penakut," ujar TK di kantornya, Senayan, Jakarta.

TK yakin berbagai serangan bom ini bukan sebagai pengalihan isu politik nasional. Untuk membuktikan hal ini, polisi harus segera mengungkap kasus bom.

"Oh tidak. Tidak ada kita lihat itu pengalihan isu. Makanya harus dibuktikan dulu. Apakah ada pengalihan politik nasional atau ada gerakan lain. Harus dibuktikan dulu, kalau dicurigai motif politik harus dibuktikan tapi yang jelas itu tidak boleh terjadi lagi," jelas TK.

TK pun yakin intelijen tidak kecolongan. Menurutnya polisi tahu akan ada serangan bom. Hanya penanganannya saja yang salah.

"Tidak kecolongan dong. Kan intelijen tahu, bom itu kan ketahuan. Tapi secara prosedur saja salah. kalo kebobolan kan meledak," tutup Ketua Deperpu PDI Perjuangan ini.

Simulasi Jangka Sorong