Kementerian
Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan pada Sabtu kemarin (5/4) bahwa aksi
protes yang terjadi di negara itu adalah ilegal, di tengah adanya
berbagai seruan untuk melakukan demonstrasi menuntut perubahan terjadi
di kerajaan ultra-konservatif itu, kata media pemerintah.
"Peraturan di kerajaan melarang tegas segala macam aksi demonstrasi,
pawai dan aksi mogok ... karena semua itu bertentangan dengan hukum
syariah Islam dan nilai-nilai serta tradisi masyarakat Saudi," kata
pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara SPA.
"Polisi diberi wewenang oleh hukum untuk mengambil semua tindakan
yang diperlukan terhadap mereka yang mencoba untuk melanggar hukum,"
tambah pernyataan tersebut.
Sebelumnya pada hari Jumat lalu, ratusan demonstran Syi'ah di
Provinsi Timur, menyerukan pembebasan seorang ulama Syiah yang
ditangkap, Syaikh Tawfiq al-Aamir, dan tahanan lainnya, kata saksi mata.
Demonstrasi tersebut digelar setelah adanya seruan yang dibuat di
Facebook untuk "Hari Kemarahan" di timur kerajaan itu untuk menuntut
pembebasan Aamir, yang ditangkap pada hari Minggu lalu.
Ratusan orang menuntut pembebasan tahanan setelah shalat Jumat di kota Al-Hufuf, kata saksi mata.
Sebuah demonstrasi serupa diselenggarakan di Al-Qatif, juga di
Provinsi Timur, namun dibubarkan oleh polisi, saksi mata melaporkan.