Kare Koki Muslim Hangatkan Korban Gempa dan Tsunami Jepang

Written By Juhernaidi on Kamis, 24 Maret 2011 | 10:28:00 AM

Wajah-wajah kelelahan para pengungsi korban gempa dan tsunami beristirahat di tempat penampungan di kota Miyako, Prefektur Iwate. Kelompok koki Muslim dari pusat Islam Kasugi berusaha membantu memberikan kehangatan pada para korban dengan memasakkan sejumlah besar makanan kare. (Foto: Reuters)
Wajah-wajah kelelahan para pengungsi korban gempa dan tsunami beristirahat di tempat penampungan di kota Miyako, Prefektur Iwate. Kelompok koki Muslim dari pusat Islam Kasugi berusaha membantu memberikan kehangatan pada para korban dengan memasakkan sejumlah besar makanan kare. (Foto: Reuters)

OTSUCHI, Jepang – Piring-piring hangat dipenuhi dengan sebuah aroma bumbu-bumbu kare memberikan keceriaan kepada para pengungsi di sebuah penampungan di Otsuchi, Prefektur Iwate, salah satu daerah yang paling parah tertimpa oleh bencana gempa bumi 11 Maret lalu. Sebuah kelompok Muslim terdiri dari 17 orang dari sebuah pusat Islam di Kasugi, Prefektur Aichi, Jepang Tengah, melakukan perjalanan ke kota bagian timur laut, lebih dari 600 kilometer jauhnya, untuk mempersiapkan makanan kare, nasi dan Nari dengan harapan bahwa para pengungsi "makan banyak dan dapat segera pulih."
"Tidakkah Anda kedinginan? Apakah Anda merasa sehat?" para koki kare tersebut menanyakan kepada para pengungsi sambil menyajikan makanan tersebut. Untuk para pengungsi menghabiskan hari-hari dalam udara dingin di tengah-tengah kekurangan makanan, makanan panas dengan begitu banyak daging benar-benar menghangatkan hati.
Para anggota pusat Islam tersebut juga bermalam di pusat komunitas tersebut bersama dengan para pengungsi, membuat keseluruhan 1.800 makanan. Hari berikutnya, mereka menyajikan 900 makanan di dekat sebuah sekolah menengah atas.
"Hati saya sakit melihat situasi yang mengelilingi para korban gempa bumi," kata Ahmad Mushtaq, 40 tahun dari Pakistan.
"Merupakan hal yang alami membantu siapa saja yang sedang membutuhkan tanpa memandang etnisitas atau agama mereka.
"Saya ingin mereka makan makanan sehat dan mendapatkan kehangatan secara fisik dan juga di dalam hati mereka."
Kelompok Muslim tersebut memutuskan dengan cepat untuk mengendarai sebuah truk dengan bahan-bahan yang banyak, panci yang besar dan peralatan memasak lainnya untuk daerah yang tertimpa gempa setelah melihat di TV kondisi serius para pengungsi yang menghadapi suhu dingin dan dengan makanan yang tidak cukup, anggotanya mengatakan.
Bantuan dari umat Muslim tidak hanya datang dari wilayah Jepang sendiri. Di Chicago, ketika warga Jepang-Amerika berjuang untuk menghubungi teman dan orang-orang yang mereka cintai di daerah sekitar bencana di Jepang, beberapa organisasi lokal memulai usaha bantuan.
"Satu jam pertama, kami tidak dapat menghubungi mereka, kata Michie Baba, yang berusaha untuk menghubungi putri mereka dan kerabat lainnya segera setelah ia mendengar tentang gempa bumi tersebut pagi ini. Baba mengatakan bahwa ia pada akhirnya dapat menjangkau putrinya dan mengkonfirmasi bahwa kerabatnya tidak terluka.
Baba, yang menuju organisasi Masyarakat Jepang Amerika di Chicago, masih merasa khawatir akan teman-temannya di kota Sendai, yang paling dekat dengan pusat gempa.
Banyak organisasi yang menggalang dana untuk membantu korban gempa, salah satunya adalah Organisasi Dewan Islam Chicago (Council of Islamic Organizations of Greater Chicago – CIOGC), yang sering mengirimkan bantuan ke bagian dunia yang tertimpa bencana.
"Kami mengumumkan tentang hal ini di pusat komunitas kami dan di Masjid kami, kata Direktur Eksekutif CIOGC, Zaher Sahloul.
Sahloul juga berharap dengan upaya kemanusiaan tersebut akan memudarkan publisitas negatif yang banyak Muslim merasa bahwa mereka telah menerima publisitas negatif tersebut sejak sidang dengar pendapat kongresional yang dipimpin oleh Peter King.

Simulasi Jangka Sorong