OTSUCHI, Jepang – Piring-piring hangat dipenuhi
dengan sebuah aroma bumbu-bumbu kare memberikan keceriaan kepada para
pengungsi di sebuah penampungan di Otsuchi, Prefektur Iwate, salah satu
daerah yang paling parah tertimpa oleh bencana gempa bumi 11 Maret lalu.
Sebuah kelompok Muslim terdiri dari 17 orang dari sebuah pusat Islam
di Kasugi, Prefektur Aichi, Jepang Tengah, melakukan perjalanan ke kota
bagian timur laut, lebih dari 600 kilometer jauhnya, untuk mempersiapkan
makanan kare, nasi dan Nari dengan harapan bahwa para pengungsi "makan
banyak dan dapat segera pulih."
"Tidakkah Anda kedinginan? Apakah Anda merasa sehat?" para koki kare
tersebut menanyakan kepada para pengungsi sambil menyajikan makanan
tersebut. Untuk para pengungsi menghabiskan hari-hari dalam udara dingin
di tengah-tengah kekurangan makanan, makanan panas dengan begitu banyak
daging benar-benar menghangatkan hati.
Para anggota pusat Islam tersebut juga bermalam di pusat komunitas
tersebut bersama dengan para pengungsi, membuat keseluruhan 1.800
makanan. Hari berikutnya, mereka menyajikan 900 makanan di dekat sebuah
sekolah menengah atas.
"Hati saya sakit melihat situasi yang mengelilingi para korban gempa bumi," kata Ahmad Mushtaq, 40 tahun dari Pakistan.
"Merupakan hal yang alami membantu siapa saja yang sedang membutuhkan tanpa memandang etnisitas atau agama mereka.
"Saya ingin mereka makan makanan sehat dan mendapatkan kehangatan secara fisik dan juga di dalam hati mereka."
Kelompok Muslim tersebut memutuskan dengan cepat untuk mengendarai
sebuah truk dengan bahan-bahan yang banyak, panci yang besar dan
peralatan memasak lainnya untuk daerah yang tertimpa gempa setelah
melihat di TV kondisi serius para pengungsi yang menghadapi suhu dingin
dan dengan makanan yang tidak cukup, anggotanya mengatakan.
Bantuan dari umat Muslim tidak hanya datang dari wilayah Jepang
sendiri. Di Chicago, ketika warga Jepang-Amerika berjuang untuk
menghubungi teman dan orang-orang yang mereka cintai di daerah sekitar
bencana di Jepang, beberapa organisasi lokal memulai usaha bantuan.
"Satu jam pertama, kami tidak dapat menghubungi mereka, kata Michie
Baba, yang berusaha untuk menghubungi putri mereka dan kerabat lainnya
segera setelah ia mendengar tentang gempa bumi tersebut pagi ini. Baba
mengatakan bahwa ia pada akhirnya dapat menjangkau putrinya dan
mengkonfirmasi bahwa kerabatnya tidak terluka.
Baba, yang menuju organisasi Masyarakat Jepang Amerika di Chicago,
masih merasa khawatir akan teman-temannya di kota Sendai, yang paling
dekat dengan pusat gempa.
Banyak organisasi yang menggalang dana untuk membantu korban gempa,
salah satunya adalah Organisasi Dewan Islam Chicago (Council of Islamic
Organizations of Greater Chicago – CIOGC), yang sering mengirimkan
bantuan ke bagian dunia yang tertimpa bencana.
"Kami mengumumkan tentang hal ini di pusat komunitas kami dan di Masjid kami, kata Direktur Eksekutif CIOGC, Zaher Sahloul.
Sahloul juga berharap dengan upaya kemanusiaan tersebut akan
memudarkan publisitas negatif yang banyak Muslim merasa bahwa mereka
telah menerima publisitas negatif tersebut sejak sidang dengar pendapat
kongresional yang dipimpin oleh Peter King.