Muammar
Gaddafi Rabu kemarin (2/3) memperingatkan bahwa akan ada ribuan orang
yang mati jika Barat melakukan intervensi ke Libya.
Gaddafi memprediksi tentang akan adanya pertumpahan darah dalam
pidatonya yang berdurasi selama dua setengah jam pada sebuah upacara di
Tripoli untuk menandai 34 tahun sejak dia mengumumkan "republik
kerakyatan".
Berbicara langsung di televisi negara, Gaddafi memperingatkan bahwa
"pertempuran akan sangat, sangat panjang jika ada intervensi oleh
kekuatan asing ke Libya.
"Jika Amerika atau Barat ingin masuk ke Libya mereka harus tahu hal
itu hanya akan menjadi neraka dan pertumpahan darah yang lebih buruk
dari Irak."
Dalam pidato berapi-apinya di televisi negara kemarin, Gaddafi sekali lagi menyalahkan Al-Qaidah.
"Ada konspirasi untuk mengontrol minyak Libya dan untuk mengontrol
tanah Libya, untuk menjajah Libya sekali lagi. Ini tidak mungkin,
mustahil," katanya, dengan penampilan mengenakan sorban ciri khasnya dan
jubah putih menjuntai.
"Kami akan melawan sampai orang terakhir dan wanita terakhir untuk
mempertahankan Libya dari timur ke barat, utara ke selatan dengan
bantuan Allah," katanya menegaskan.
Pidatonya yang berdurasi hampir tiga jam itu terputus secara teratur
oleh tepuk tangan riuh para pendukungnya. Beberapa delegasi mengenakan
topi baseball dengan gambar Gaddafi.
Dia sempat membuat jeda panjang untuk mendengarkan tepuk tangan para
pendukungnya. Kadang-kadang ia mengetuk mikrofon untuk memberikan sinyal
agar sedikit tenang.
Seorang perempuan berteriak dari barisan audiens: "Anda tidak akan
pergi dan Anda tidak akan pernah turun. Semua yang Anda lakukan adalah
kebaikan ... Anda adalah pedang yang tidak bengkok!"
Sebagian lainnya meneriakkan "Kami akan mati untuk Gaddafi."